Lantas, apa fungsi penggunaan oksimetri pada pasien kanker serviks yang tengah dirawat seperti Jupe? dr Kartiwa Hadi Nuryanto SpOG(K)Onk dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri Ginekologi RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, pada prinsipnya oksimetri berfungsi untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah, bukan di dalam sel.
"Jadi kalau misalnya oksimetrinya mengatakan 96 persen, maka di dalam darah ada oksigen 96 persen," kata dr Kartiwa ditemui usai Seminar Awam Kanker Serviks yang diselenggarakan CISC dan FISIP UI di Kampus Fisip Universitas Indonesia, Depok, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi apakah oksigen akan masuk ke dalam sel atau tidak, tidak bisa diukur lewat itu (oksimetri). Bisa saja kita dinilai, hasilnya 100 persen karena tidak ada gangguan apa-apa. Tapi apakah itu menjamin (darah yang 100 persen dalam darah tersebut) masuk ke dalam sel?" tambah dr Kartiwa.
Ia mencontohkan, misalnya terjadi infeksi pada sel atau selnya terluka, maka sel tersebut tidak bisa menyerap oksigen dengan baik. Sehingga, jumlah oksigen yang 100 persen di dalam darah, tidak 100 persen masuk ke dalam sel.
"Oksimetri fungsinya adalah memastikan bahwa oksigen yang dari luar bisa ada di dalam darah. Hanya itu saja, tidak sampai ke dalam sel," pungkas dr Kartiwa.
Baca juga: Ini yang Dialami Tubuh Sehingga Kekurangan Oksigen Bisa Mematikan
(rdn/vit)











































