Sepele, Tapi 5 Hal Ini Bisa Bikin Anda Gemuk dan Susah Langsing

Sepele, Tapi 5 Hal Ini Bisa Bikin Anda Gemuk dan Susah Langsing

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 17 Mei 2017 17:16 WIB
Sepele, Tapi 5 Hal Ini Bisa Bikin Anda Gemuk dan Susah Langsing
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Untuk menurunkan berat badan, faktornya tak sekadar soal makanan dan rutinitas olahraga saja. Ada faktor lain yang tanpa disadari diam-diam juga turut memengaruhi.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 faktor yang diam-diam juga bisa bikin gemuk dan susah langsing:

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Tumbuh Kembang Anak Tak Maksimal

1. Kurang tidur

Foto: Thinkstock
Studi yang dilakukan di Finlandia terhadap 2.000 responden menemukan bahwa orang yang memiliki tidur cukup rata-rata lebih mampu mengontrol nafsu makannya. Sebaliknya, mereka yang kurang tidur cenderung memiliki nafsu makan lebih tinggi.

Dikutip dari Daily Mail, para peneliti juga menyimpulkan bahwa sering begadang membuat keinginan seseorang untuk makan makanan manis menjadi lebih tinggi. Saat sarapan pun mereka juga cenderung lebih memilih makanan tak sehat.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Obesity ini menuliskan bahwa efek dari begadang terhadap pola makan dapat membuat seseorang menjadi berisiko lebih tinggi kegemukan.

2. Stres

Foto: ilustrasi/thinkstock
Stres tidak hanya berhubungan dengan kesehatan mental. Pakar menyebut ketika stres, seseorang lebih sulit memiliki perut yang rata karena pengaruh hormon.

Stres memiliki efek terhadap hormon adrenal, yakni hormon yang membuat tubuh menjadi lebih mudah menyimpan kalori ekstra di area perut. Karena itu jika Anda sering stres, maka perut buncit akan selalu mengintai.

3. Obat antidepresan

Foto: ilustrasi/thinkstock
Salah satu efek samping dari sebagian jenis obat antidepresan adalah penambahan berat badan. Namun demikian, hindari langsung menghentikan konsumsi obat Anda jika memang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Tak selalu juga karena obat, dikutip dari Web MD, faktanya stres dan depresi itu sendiri bisa menyebabkan perubahan pada berat badan.

4. Menopause

Foto: thinkstock
Sebagian besar wanita mengalami kenaikan berat badan saat memasuki fase menopause. Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah faktor hormonal. Ya, faktor ini diduga kuat secara alami memperlambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan membakar lebih sedikit kalori. Selain itu, adanya perubahan pada gaya hidup jelang menopause juga turut berperan.

5. Pola makan

Foto: iStock
Tak sekadar masalah porsi, pola makan yang dikatakan dapat membuat Anda gemuk adalah juga karena tubuh kekurangan asupan nutrisi tertentu. Di antaranya defisit magnesium, zat besi atau vitamin D.

Dikutip dari Prevention, hal ini dapat memengaruhi sistem imun tubuh, mengurangi tingkat energi dan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga berat badan pun rentan naik dan sulit turun kembali.

Anda dapat meningkatkan asupan magnesium melalui asupan daging merah, bayam, dan kacang. Jangan lupa untuk minum susu agar kebutuhan vitamin D bisa tercukupi.

Baca juga: Waspadai Dampak Berat Badan Kurang pada Anak
Halaman 2 dari 6
Studi yang dilakukan di Finlandia terhadap 2.000 responden menemukan bahwa orang yang memiliki tidur cukup rata-rata lebih mampu mengontrol nafsu makannya. Sebaliknya, mereka yang kurang tidur cenderung memiliki nafsu makan lebih tinggi.

Dikutip dari Daily Mail, para peneliti juga menyimpulkan bahwa sering begadang membuat keinginan seseorang untuk makan makanan manis menjadi lebih tinggi. Saat sarapan pun mereka juga cenderung lebih memilih makanan tak sehat.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Obesity ini menuliskan bahwa efek dari begadang terhadap pola makan dapat membuat seseorang menjadi berisiko lebih tinggi kegemukan.

Stres tidak hanya berhubungan dengan kesehatan mental. Pakar menyebut ketika stres, seseorang lebih sulit memiliki perut yang rata karena pengaruh hormon.

Stres memiliki efek terhadap hormon adrenal, yakni hormon yang membuat tubuh menjadi lebih mudah menyimpan kalori ekstra di area perut. Karena itu jika Anda sering stres, maka perut buncit akan selalu mengintai.

Salah satu efek samping dari sebagian jenis obat antidepresan adalah penambahan berat badan. Namun demikian, hindari langsung menghentikan konsumsi obat Anda jika memang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Tak selalu juga karena obat, dikutip dari Web MD, faktanya stres dan depresi itu sendiri bisa menyebabkan perubahan pada berat badan.

Sebagian besar wanita mengalami kenaikan berat badan saat memasuki fase menopause. Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah faktor hormonal. Ya, faktor ini diduga kuat secara alami memperlambat metabolisme tubuh, sehingga tubuh akan membakar lebih sedikit kalori. Selain itu, adanya perubahan pada gaya hidup jelang menopause juga turut berperan.

Tak sekadar masalah porsi, pola makan yang dikatakan dapat membuat Anda gemuk adalah juga karena tubuh kekurangan asupan nutrisi tertentu. Di antaranya defisit magnesium, zat besi atau vitamin D.

Dikutip dari Prevention, hal ini dapat memengaruhi sistem imun tubuh, mengurangi tingkat energi dan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga berat badan pun rentan naik dan sulit turun kembali.

Anda dapat meningkatkan asupan magnesium melalui asupan daging merah, bayam, dan kacang. Jangan lupa untuk minum susu agar kebutuhan vitamin D bisa tercukupi.

Baca juga: Waspadai Dampak Berat Badan Kurang pada Anak

(ajg/up)

Berita Terkait