Karena saking pedasnya peneliti tidak merekomendasikan cabai Dragon's Breath untuk dikonsumsi. Alasannya karena ia begitu pedas hingga ada kemungkinan bisa membuat seseorang meninggal dunia.
Profesor Paul Bosland dari Chile Pepper Institute menjelaskan ketika seseorang mengonsumsi cabai ada senyawa kimia bernama capsaicin yang akan bereaksi dengan reseptor di sepanjang saluran pencernaan. Di mulut capsaicin ini bertanggung jawab menimbulkan rasa panas dan sakit yang biasa orang-orang rasakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah ketika capsaicin di dalam suatu cabai jumlahnya terlampau tinggi maka reaksi yang bisa ditimbulkan lebih dari sekadar sensasi terbakar saja. Sebagai reaksi untuk mendinginkan panas ekstrem tubuh akan mengembangkan gelembung berisi cairan atau lepuhan di area yang terpengaruh capsaicin.
"Tubuh akan merasakan ada luka bakar dan mengorbankan lapisan sel di bagian permukaan. Seperti 'Ok, mereka harus mati untuk mencegah panas menyebar ke bagian yang lebih dalam,'" ungkap Paul seperti dikutip dari Live Science, Minggu (21/5/2017).
Pada cabai Dragon's Breath permukaan kulit melepuh saja mungkin tidak cukup untuk meredakan panas yang ditimbulkannya. Paul mengatakan seseorang bisa tetap merasa sakit kepedasan selama 20 menit karena capsaicin akan terus merangsang reseptor yang berada jauh di dalam permukaan.
Dilaporkan dalam jurnal Emergency Medicine ada kasus seorang pria muntah-muntah begitu hebat sampai kerongkongannya sobek dan membutuhkan pertolongan medis ketika mengonsumsi cabai setan. Sebagai perbandingan cabai setan sendiri memiliki skala kepedasan mencapai satu juta unit Scoville tak sampai setengah dari skala kepedasan Dragon's Breath.
Pada beberapa kasus mengonsumsi cabai yang terlalu pedas diketahui bisa menimbulkan shock anafilaktik. Dampaknya jalur napas seseorang bisa tertutup dan tentu akan fatal bila tak ditolong.
Baca juga: Kerongkongan Pria Ini Berlubang Gara-gara Cabai Setan
(fds/vit)











































