Untuk memudahkan Anda, detikHealth merangkum waktu-waktu yang tepat untuk minum air putih. Berikut paparannya:
Baca juga: Minum Air Es Picu Penumpukan Lemak di Perut dan Bikin Gemuk?
1. Haus
|
Foto: Thinkstock
|
"Kalau minum air dingin memang perlu waktu untuk menyesuaikan dengan suhu tubuh. Butuh waktu lebih hingga diserap ke darah. Makanya kalau haus itu lebih baik minum air hangat," pesannya.
Tetapi bukan berarti minum air dingin tidak ada manfaatnya ya. Sejumlah pakar menyebut air dingin dapat membantu menurunkan berat badan atau mencegah heatstroke akibat beraktivitas di bawah terik matahari.
Baca juga: 4 Manfaat Kebiasaan Minum Air Dingin untuk Kesehatan
2. Sebelum makan
|
Foto: Thinkstock
|
"Ini untuk membasahi saluran cerna yang akan menerima makanan," jelasnya.
Begitu juga ketika Anda merasakan tenggorokan seret di tengah waktu makan. Tujuannya untuk mendorong makanan agar mudah masuk ke dalam lambung.
Peneliti dari AS juga menyebut, minum dua gelas air putih, setidaknya 30 menit sebelum makan, juga dapat membantu menurunkan berat badan. Karena mereka yang minum air putih cenderung makan dengan porsi yang lebih sedikit, serta mengurangi asupan gula, garam atau lemak yang masuk.
Baca juga: Biasakan Minum Segelas Air Putih Sebelum Makan, Ini Manfaatnya
3. Selepas makan
|
Foto: iStock
|
"Untuk tujuan mendorong makanan, air putih tetap lebih optimal dibandingkan susu atau jus. Minuman ini lebih sulit mendorong makanan karena masih ada kandungan makanannya. Selain itu dalam susu atau jus, ada unsur karbohidrat yang tetap harus kita perhitungkan sebagai komponen kalori," urainya.
Meminum air putih juga dikatakan membantu menghilangkan sisa makanan yang tersisa di gigi dan bisa memicu bakteri atau masalah lain pada gigi.
4. Bangun tidur
|
Foto: Thinkstock
|
dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari RS Mayapada Lebak Bulus beberapa waktu lalu juga mengamini, memulai hari dengan minum air putih adalah kebiasaan yang baik. Akan tetapi soal jumlahnya tidak bisa disamakan untuk semua orang.
"Jangan kebanyakan juga. Yang paling nyaman seberapa, nanti pelan-pelan bisa ditambah mungkin sampai bisa 2 gelas. Karena kalau kebanyakan bisa bikin mual. Kalau mual bisa muncul sensasi tidak nyaman, bisa jadi muntah, sehingga kapok dan tidak mau minum air putih lagi," papar dr Akbari.
5. Cuaca panas
|
Foto: iStock
|
Itulah mengapa para calon jamaah haji Indonesia selalu dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 2,5-3 liter per hari selama berada di Tanah Suci. Yang mengkhawatirkan, meskipun bersuhu tinggi namun tingkat kelembabannya tinggi, sehingga orang-orang kebanyakan tidak merasa haus dan enggan minum.
"Jemaah di sana harus waspada terhadap hal-hal berkaitan dengan heat stroke. Petugas kita bekali alat semprotan muka. Harus saling mengingatkan bahwa haus tidak haus, jemaah harus minum minimal 2,5-3 liter per hari," tutur Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr HM Subuh, MPPM beberapa waktu lalu.
6. Aktivitas tinggi
|
Foto: thinkstock
|
Banyak mengonsumsi air putih juga berlaku untuk mereka yang beraktivitas di dalam ruangan seperti pekerja kantoran, salah satunya karena terlalu lama terpapar AC. "Biasanya kalau di kantor kan pakai AC, dan itu bisa bikin orang tidak merasa haus. Apalagi ditambah dengan malas ngambil air minum, tambah saja dehidrasi," tutur Prof Hardinsyah.
Dalam sebuah studi di Amerika yang dilakukan oleh Robert Kenetick tahun 2007, Hardinsyah melanjutkan, produktivitas pekerja kantoran terbukti menurun karena tidak minum air sesuai anjuran 2-3 liter per hari).
"Padahal sudah disediakan air di meja, tapi nggak diminum. Diminumnya hanya kalau mau makan saja. Padahal di Amerika sana, setiap 20 menit disediakan 1 cup air untuk minum," ujar Hardinsyah.
7. Hamil
|
Foto: iStock
|
Konsumsi air putih bagi ibu hamil diperlukan untuk mengantisipasi kesalahan mereka mengartikan haus dengan rasa lapar. Akibatnya berat badan naik berlebihan tapi kebutuhan cairan tak terpenuhi.
"Ibu-ibu biasanya sering salah, sebenarnya haus tapi yang dirasa laparnya. Coba minum dulu, kalau ternyata memang haus biasanya rasa laparnya akan berkurang," tutur dr Vera.
dr Boy Abidin, SpOG(K) dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading menambahkan, selain dari air putih, kebutuhan cairan ibu hamil juga bisa dipenuhi dari cairan lain seperti susu atau teh. Yang tidak diperbolehkan hanyalah minuman beralkohol dan kopi.
"Nggak usah takut pipis terus, itu normal. Yang penting kebutuhan cairan harus terpenuhi, karena semakin tua kandungannya, semakin luas permukaan tubuhnya dan penguapan yang terjadi semakin besar," tegas dr Boy.
Kebiasaan mengonsumsi air putih, baik saat mengandung maupun selepas melahirkan juga dikaitkan dengan peningkatan produksi ASI, sebab air dapat merangsang proses laktogenesis yang penting dalam produksi ASI.
Halaman 2 dari 8











































