Awalnya, Ibrahim tidak ada niat sedikitpun mengikuti Tartu Half-Marathon hanya dengan memakai kaos kaki. Sebab, saat tiba di arena Ibrahim sudah memakai sepatu lari. Tapi kemudian, ia menitipkan sepatunya pada seseorang untuk disimpan sebentar. Namun, sepatu itu tak bisa segera dikembalikan pada Ibrahim menjelang pertandingan dimulai.
Ibrahim sudah memberi tahu pada panitia dan bahkan, semua penonton ditanyai apakah ada yang mau meminjamkan sepatunya pada Ibrahim. Tapi, tak seorang pun yang melakukan itu. Sehingga, hanya ada dua pilihan bagi Ibrahim: tereliminasi dari kompetisi itu atau berlari hanya dengan memakai kaos kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cuma Beralas Sandal, Wanita Ini Berhasil Menangkan Maraton 50 Km
Saat menempuh jarak 11 km, Ibrahim sudah menempati posisi nomor satu hingga akhirnya ia didapuk sebagai pemenang, dengan selisih waktu 4 menit dari sang runner up. Saat berlari, Ibrahim mengatakan lupa jika dirinya tidak menggunakan sepatu dan hanya fokus untuk tetap berlari.
Ibrahim Mukunga Wachira, pria yang hanya pakai kaos kaki saat maraton/ Foto: Youtube |
"Saya tanamkan di pikiran saya bahwa saya harus tetap berlari. Dan saya bisa melakukannya," ujar pria yang sudah cukup lama menjadi pelari maraton di Kenya ini.
Kepada detikHealth beberapa waktu lalu, dr Michael Triangto SpKO dari RS Mitra Kemayoran mengatakan sebenarnya jika seseorang lari atau olahraga menggunakan sepatu khusus, itu untuk menambah performa dari atlet yang bersangkutan karena pemakaian sepatu yang tepat bisa menopang prestasi di mana lari si atlet bisa jadi lebih cepat.
"Penggunaan sepatu khusus saat olahraga pertama agar yang bersangkutan bisa mencapai prestasi, yang kedua untuk mencegah terjadinya cedera atau hal yang tidak diinginkan sehingga jadi tidak berprestasi," kata dr Michael.
Untuk lari cepat, sepatu yang digunakan menurut dr Michael harus yang memiliki tolakannya. Biasanya, di bagian depan dan belakang sepatu sprinter ada bagian yang seperti terpotong untuk memudahkan toe off dan heel strike, supaya lari ke depannya dilakukan dengan lebih mudah.
Baca juga: Dalam Dua Hari, Gangguan Ginjal Akut Akibat Maraton Bisa Sembuh Sendiri (rdn/up)












































Ibrahim Mukunga Wachira, pria yang hanya pakai kaos kaki saat maraton/ Foto: Youtube