Hanya saja beberapa pasangan mungkin terbiasa melakukan foreplay sampai salah satunya mencapai orgasme, tapi ada juga yang tidak. Mana yang lebih baik tergantung karena tiap pasangan bisa memiliki situasi berbeda-beda.
Hanya saja menurut para ahli apakah sampai mencapai orgasme atau tidak foreplay tetap penting untuk dilakukan. Hal ini terutama berlaku bagi para wanita sebelum bercinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sedikit pasangan melanjutkan foreplay hingga orgasme (Foto: thinkstock) |
"Sangat penting untuk wanita memperoleh foreplay yang baik karena wanita butuk waktu lebih lama (dari pria -red) untuk mencapai tingkat rangsangan yang dibutuhkan untuk orgasme," kata terapis seks Dr Ruth Westheimer seperti dikutip dari WebMD, Sabtu (3/6/2017).
Studi memang menunjukkan bahwa orgasme bisa lebih mudah diraih saat foreplay dibandingkan dengan saat penetrasi. Oleh karena itu bila pasangan berniat untuk merasakan orgasme maka beragam variasi foreplay menjadi pilihan.
Namun kadang ada juga pasangan yang melakukan foreplay bukan untuk orgasme melainkan hanya meningkatkan keintiman. Seperti misalnya saja sex chat, berciuman, atau berpelukan.
"Foreplay membantu mempertahankan keintiman. Tidak hanya keintiman fisik tetapi keintiman emosional," ungkap konsultan seks Dr Jennifer Berman.
Baca juga: Pasutri Perlu Tahu, 5 Hal Soal Bercinta di Bulan Puasa
(fds/up)












































Tak sedikit pasangan melanjutkan foreplay hingga orgasme (Foto: thinkstock)