Selalu Mulas dan Diare Selepas Sahur, Kenapa Ya?

Selalu Mulas dan Diare Selepas Sahur, Kenapa Ya?

Suherni Sulaeman - detikHealth
Sabtu, 03 Jun 2017 20:05 WIB
Selalu Mulas dan Diare Selepas Sahur, Kenapa Ya?
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Seorang pembaca detikHealth mengeluh perutnya selalu mulas dan bahkan sampai diare setelah sahur. Jika tidak teratasi, keluhan seperti ini tentu sangat mengganggu ibadah puasa Ramadan.

Keluhan tersebut disampaikan oleh pemilik akun 'bsonarea' dalam Live Chat 'Yuk! Biar Tahu Tips Pencernaan Tetap Sehat saat Puasa' yang diadakan detikHealth dan detikForum baru-baru ini. Menurut pengakuannya, keluhan tersebut sudah dirasakannya selama puasa.

"Apa karena saat buka puasa saya tidak makan nasi karena sudah kekenyangan dengan makan takjil?" tanyanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar kesehatan saluran cerna dari RS Mayapada Tangerang, dr Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH mengatakan bahwa keluhan tersebut kemungkinan tidak berhubungan dengan puasa. Tidak ada korelasi antara asupan makan yang dibatasi dengan mulas dan diare.

"Penyebab diare yang paling sering adalah makanan yang kotor yang terkontaminasi, menyebabkan tubuh kita merespons dengan dibuangnya kotoran lebih cepat," papar dr Hendra.

Selain itu, diare juga bisa dipicu oleh infeksi bakteri maupun virus. Orang awam menyebutnya mirip flu, tetapi di usus. Diare yang semacam ini, menurut dr Hendra akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-3 hari.

Menurut dr Hendra, diare seharusnya tidak berhubungan dengan puasaMenurut dr Hendra, diare seharusnya tidak berhubungan dengan puasa (Foto: detikhealth)


Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Diare Saat Puasa

Jika dibiarkan berlarut-larut hingga 12 jam, diare bisa memicu dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika masih bisa bertahan boleh-boleh saja melanjutkan puasa, tetapi harus segera menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan banyak minum saat berbuka puasa.

"Bilamana nggak kuat, terlalu masif diarenya, tentu kita mau nggak mau harus mulai minum cairan, artinya pembatalan puasa," kata dokter berkacamata ini.

dr Hendra menambahkan, pada orang yang punya sakit lambung dengan makanan yang merangsang juga mengalami buang air besar (BAB) lebih sering. Namun bedanya dengan diare adalah frekuensi buang hajat lebih dari 4 kali dalam sehari, disertai konsistensi feses yang cair.

"Kalau hanya tidak berbentuk, hanya 2-3 kali mungkin bukan diare, itu lebih sering ajah BAB-nya," pungkas dr Hendra.

Baca juga: Pasien Mag Boleh Berpuasa, Tapi Catat Pesan Ini

(hrn/up)

Berita Terkait