Seperti disampaikan oleh dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, alat tersebut adalah alat pacu jantung ICD atau Implantable Cardioverter Defibrillator.
ICD merupakan terapi kejut listrik yang 'ditanam' di jantung. Alat ini menghantarkan impuls listrik untuk membantu mengendalikan gangguan irama jantung yang mengancam jiwa dan menyebabkan serangan jantung mendadak atau sudden cardiac arrest (SCA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SCA sendiri adalah suatu kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Jika jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir ke otak dan organ vital lainnya. Jika tidak langsung diatasi saat itu juga, SCA dapat menyebabkan kematian.
Sementara itu, dr Rimawati Tedjakusuma, SpS, RPSGT dari Rumah Sakit Medistra, pasien sleep apnea juga bisa memilih perangkat seperti CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure. Menurutnya, CPAP adalah alat penanganan sleep apnea non-bedah pertama dan paling efektif untuk saat ini.
CPAP adalah alat untuk meniupkan oksigen ke dalam hidung saja atau ke dalam hidung dan mulut. Udara bertekanan positif ini akan mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala yang muncul akibat sleep apnea.
Semua bergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Maka dari itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa rekaman jantung pasien, mencatat keluhan-keluhan yang ada, serta mencocokkan kondisi lain yang berkaitan seperti tekanan darah, gula darah, dan berat badan.
Selain itu, diperiksa juga apakah masalah jantung yang ada berkaitan dengan irama jantung, otot jantung, atau sistem elektrolit pada jantung. Keluhan pada jantung saat tidur atau beraktivitas juga akan dilihat.
Baca juga: Seperti Carrie Fisher, Orang Seperti Ini Juga Berisiko Sleep Apnea
(ajg/ajg)











































