Dengan berpacu dengan waktu, peneliti saat ini tengah mengembangkan vaksin gonore dan studi awal pada 15 ribu orang melihat bahwa vaksin bisa memangkas tingkat infeksi gonore hingga sepertiga. Satu hal yang menjadi tantangan dalam membuat vaksin gonore adalah bagaimana membuat tubuh bisa membentuk kekebalan.
Setiap tahunnya sekitar 78 juga orang diprediksi bisa terinfeksi bakteri penyebab penyakit kencing nanah ini. Bila dibiarkan saja gonore dapat menyebabkan masalah infertilitas, namun masalahnya berapakalipun seseorang terinfeksi tubuh tetap tidak bisa membangun kekebalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditulis di jurnal The Lancet peneliti mengembangkan vaksin gonore ini dari vaksin yang awalnya diciptakan untuk melawan wabah meningitis B di Selandia Baru tahun 2004-2006. Hal ini karena bakteri penyebab gonore, Neisseria gonorrhoeae, masih bekerabat dekat dengan bakteri penyebab meningitis, Neisseria meningitidis.
Tampaknya vaksin bisa memberikan efek perlindungan terhadap meningitis dan juga gonore. Lama efektifnya perlindungan disebut peneliti sekitar dua tahun.
"Ini adalah pertama kalinya vaksin menunjukkan bukti bisa memberikan efek proteksi terhadap gonore. Saat ini kami masih belum paham mekanisme reaksi imun dibaliknya, namun temuan dapat menjadi informasi untuk mengembangkan vaksin lain di masa depan," ujar salah satu peneliti dr Helen Petousis-Harris seperti dikutip dari BBC, Selasa (11/7/2017).
Peneliti kesehatan reproduksi manusia WHO, Teodora Wi, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir bakteri gonore memang sudah semakin sulit untuk diobati. Namun baru sekarang terkonnfirmasi ada kasus yang sama sekali tidak bisa disembuhkan.
Dalam publikasi di jurnal PLOS Medicine tiga kasus gonore kebal obat sempurna itu diketahui ada di Jepang, Prancis, dan Spanyol.
Gonore ketika menginfeksi dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan kelamin mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.
Baca juga: WHO Sebut Penyebaran Bakteri Kebal Obat Sempurna Tinggal Menunggu Waktu (fds/up)











































