dr Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech, SpMK, mengaku tidak tahu pasti bagaimana virus ini bisa mengakibatkan cacat lahir. Sejumlah cacat lahir yang ditemukan pada bayi yang terinfeksi CMV antara lain gangguan fungsi pendengaran, epilepsi, gangguan penglihatan, dan gangguan pemusatan konsentrasi.
"Mekanismenya belum jelas. Hampir sama dengan Zika," katanya saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kasus Zika, kita juga nggak tahu dia menyerang di usia kehamilan keberapa. Tapi kalau sampai mikrosefali ada kemungkinan infeksinya di awal-awal kehamilan. Kemungkinan ini juga berlaku untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran akibat CMV," paparnya.
Baca juga: Kalau Kondisinya Begini, Ibu Hamil Jadi Rentan Kena CMV
Namun bukan berarti setiap anak dengan gangguan pendengaran berakar dari infeksi CMV yang dialami orang tuanya. dr Ludhang menjelaskan, pada dasarnya congenital disease atau cacat bawaan pada bayi tidak melulu disebabkan oleh infeksi, tetapi bisa juga karena faktor genetik.
Di antara kedua faktor tersebut juga tidak bisa disebutkan yang mana yang paling berperan dalam menentukan penyebab gangguan pendengaran bawaan pada anak.
"Malformasi abnormal pada proses kehamilan itu lebih banyak yang mana, belum ada data yang detail. Seperti down syndrome itu biasanya genetik, tapi pemicu perubahan genetiknya itu kan juga bisa macem-macem," tandas dr Ludhang.
Bila dibuat perbandingan, dari sekian banyak kasus, cacat lahir karen CMV hanyalah terjadi pada 5 dari 1.000 kasus saja. "Itupun di luar negeri yang notabene skrining CMV-nya rutin dan tidak mahal," imbuhnya.
Untuk itulah diperlukan skrining atau pemeriksaan kehamilan secara rutin, agar ibu hamil tidak was-was dengan risiko CMV dan kaitannya dengan cacat lahir yang mungkin terjadi pada calon buah hatinya.
Untuk pemeriksaan kehamilan, staf pengajar Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tersebut mengatakan, idealnya pemeriksaan dilakukan satu bulan sekali, terutama bagi wanita dengan usia kandungan baru memasuki trimester 1 dan 2.
"Di antara mitos-mitos itu sebenarnya ada care. Kita jadi peduli terhadap kehamilan kita. Dari situ kita akan betul-betul menjaga kehamilan dengan baik, nutrisinya baik, hatinya gembira, ditambah supporting dari pihak keluarga, terutama suami," urainya.
Baca juga: Terinfeksi Virus, Remaja Laki-laki Ini Tak Boleh Dekat-dekat Ibu Hamil (lll/up)











































