Tak Boleh Ada Pembiaran, Begini Seharusnya Bersikap Jika Ada Bullying

Tak Boleh Ada Pembiaran, Begini Seharusnya Bersikap Jika Ada Bullying

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 18 Jul 2017 20:05 WIB
Tak Boleh Ada Pembiaran, Begini Seharusnya Bersikap Jika Ada Bullying
Tekan perilaku bullying dengan bertindak bila melihatnya. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Kasus bullying belakangan kembali mencuat setelah menyebar beberapa video penganiayaan yang terjadi dalam waktu berdekatan. Satu video melibatkan mahasiswa di Universitas Gunadarma, Depok, sementara video lainnya melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Thamrin City, Jakarta.

Menanggapi hal ini, psikolog dari Universitas Indonesia, Dra Ratna Djuwita, Dipl, Psych, berkomentar bahwa sudah menjadi pekerjaan berbagai pihak terutama sekolah dan keluarga di Indonesia untuk menekan kejadian bullying. Menurut Ratna bullying bisa ditekan seandainya saja orang-orang mau bersikap tidak membiarkan ketika melihat ada kejadian bullying.

"Yang paling penting sebetulnya ketika masyarakat itu, orang-orang mulai bersikap dan menunjukkan sikapnya bahwa mereka tidak setuju," kata Ratna ketika ditemui detikHealth pada Selasa (18/7/2017).


Baca juga: Trauma Karena Bullying, Risikonya Depresi Hingga Bunuh Diri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sekolah-sekolah menurut penelitian saya banyak siswa yang ketika ditanya enggak setuju (bullying -red), mereka kasian sama korban tapi mereka tidak melakukan apa-apa. Bukan hanya siswa ternyata juga para guru, karyawan, pedagang di sana sebetulnya kasian sama korban tapi mikirnya 'itu kan bukan tugas saya'. Nah itu yang harus diubah," lanjut dosen pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Proses pembiaran yang dilakukan lingkungan ini secara tidak langsung menurut Ratna akan memperburuk kasus bullying. Seorang pelaku bisa semakin merasa puas ketika tau tindakannya tidak dicegah malah ditakuti oleh orang-orang.

"Jadi pandangan 'kalau ada bullying bukan urusan saya, dan kalau saya menonton berarti tidak terlibat' itu salah... Jadi secara tidak langsung sebetulnya mereka mendukung," pungkas Ratna.

Baca juga: Marak Kasus Bullying, Dokter Jiwa: Harus Jadi Perhatian Serius (fds/up)

Berita Terkait