"Utamanya berkembang memang di indung telur (rahim). Namun, saat berkembang bisa menyebar," kata dr Ichandy Arief Rachman SpOG kepada detikHealth ditemui di acara KARMIG meeting 2017 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2017).
Baca juga: Pesan Instruktur Yoga Soal Olahraga Ketika Sedang Datang Bulan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ditemukan seperti paru-paru tapi itu masih dalam kasus yang jarang. Biasanya juga seperti tuberkulosis, batuk berdarah," sambung dokter yang praktik di RSPAD Gatot Soebroto ini.
Namun, dr Ichandy mengingatkan bahwa memeriksakan diri lebih awal dapat mengurangi risiko berkembangnya endometriosis di luar rahim. Misalnya saat mengalami keluhan nyeri haid yang hebat.
Sementara dalam kesempatan yang sama, RSPAD Gatot Soebroto bekerjasama dengan negara Jerman untuk meningkatkan keterampilan para dokternya. Hal ini mengingat semakin dekatnya pembukaan Economic ASEAN (MEA).
"Untuk mengatasi masalah ini kita juga meningkatkan pelayanan teknologi. Salah satunya pada bidang ini adalah endoskopi yang terbaru yaitu dengan kamera dan lensa yang kecil," pungkasnya.
Baca juga: Penjelasan di Balik Hamil 'Ngebo' dan Mual Parah Saat Hamil Muda
(ajg/up)











































