John diketahui sangat menyukai aktivitas melukis, terutama lukisan lanskap dan bentuk geometris. Namun saat dirinya berusia 30 tahunan, John terpaksa meninggalkan hobinya tersebut karena mengalami penyakit misterius.
Kondisi ini membuat penglihatan John berangsur-angsur menurun. Bahkan saat usianya mencapai 50 tahun, penglihatan John benar-benar menjadi gelap. Ia hanya bisa melihat setitik saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu John merasa tak bisa lagi melukis karena kemampuannya membuat garis lurus dan membedakan warna sudah hilang. Dikutip dari SWNS, John kemudian bangkit dan berniat kembali berlatih melukis.
Lukisan John Mitchell Foto: SWNS |
John kemudian berkolaborasi dengan seniman tunanetra lainnya dalam proyek-proyek untuk Royal National Institute of Blind People. John mengungkapkan selama melukis, banyak orang yang masih tak percaya dan meragukan hasil lukisannya.
"Saya pergi ke sebuah acara lokakarya melukis saat akhir pekan dan orang-orang selalu sangat terkejut melihat saya melukis. Mereka tertarik untuk melihat apakah hasil lukisan saya bagus atau tidak," tutur John.
Ia dengan bangga menampilkan lukisan-lukisannya di Leatherhead Theatre, di mana ia kali pertama melakukan pameran lukisan sebagai artis solo. "Saya juga menjual beberapa karya saya di beberapa pameran klub yang telah saya lakukan, jadi sebenarnya lukisan saya tidak seburuk itu," ungkapnya sambil tertawa.
Baca juga: Kolaborasi Koki Tunanetra dan Asisten Autistik yang Inspiratif (ajg/up)












































Lukisan John Mitchell Foto: SWNS