Dijelaskan dokter spesialis paru, dr Rezki Tantular, SpP pada saat perokok masih aktif, silia atau rambut halus yang menutupi permukaan epithel dari saluran napas menjadi rusak atau melambat kerjanya.
"Silia ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran atau mukus atau dahak pada saluran napas yang sehat, sehingga muncul refleks batuk ketika ada rangsangan atau kotoran yang harus dibersihkan dari saluran napas," tutur dr Rezki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika perokok berhenti dari kebiasaannya, beberapa hari sampai beberapa minggu setelahnya tergantung dari derajat kerusakan atau lama dari merokok akan terjadi perbaikan dari fungsi silia tersebut.
"Pada saat silia tersebut mulai sehat kembali muncullah reaksi batuk yang justru diakibatkan karena penyembuhan atau perbaikan dari saluran napas mantan perokok," kata pria yang hobi fotografi itu.
Ayah dari dua orang putri itu mengatakan, untuk mengurangi reaksi batuk karena berhenti merokok tersebut yang dapat dilakukan adalah menjaga hidrasi tubuh.
"Dengan minum banyak cairan serta menjaga kelembaban udara, misalnya dengan bantuan 'humidifier' ruangan," ujar dr Rezki.
Baca juga: Studi: Merokok Bisa Tingkatkan Sensitivitas Terhadap Stres Sosial (hrn/up)











































