Untuk mengetahui apa yang membuat tindakan tersebut terjadi, detikHealth menghubungi dr Hari Nugroho dari Institute Of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) melalui pesan singkat, Jumat (15/9/2017).
Baca juga: Dokter Saraf: Obat PCC Dipakai untuk Pelemasan Otot dan Sakit Pinggang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mekanisme pasti karisoprodol (salah satu kandungan dari obat PCC) sebagai muscle relaxant sebenernya belum pasti, namun target reseptor neurotransmitter di dalam otak adalah GABA (Gamma Amino Butiric Acid)," jelas dr Hari.
Nah, salah satu efek samping dari pemakaian karisoprodol adalah terjadi serotonin syndrome, di mana di dalam otak terjadi kelebihan serotonin atau hormon yang bisa memberikan rasa senang dan nyaman.
Gejala-gejala kelebihan serotonin biasanya ditandai dengan munculnya gejala delirium atau kebingungan mental, perilaku agitasi (memberontak, membuat kerusuhan), hypomania, insomnia dan lain-lainnya.
"Akibatnya, orang disekitarnya melihat adanya perilaku yang aneh, tendensi menyakiti diri sendiri maupun orang lain," pungkasnya.
Baca juga: 10 Fakta Karisoprodol, Kandungan Berbahaya dalam Obat PCC (fds/fds)











































