Penampakan Saluran Napas yang Tertutup Kanker, Masih Mau Merokok?

Penampakan Saluran Napas yang Tertutup Kanker, Masih Mau Merokok?

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 01 Nov 2017 09:13 WIB
Penampakan Saluran Napas yang Tertutup Kanker, Masih Mau Merokok?
Foto ilustrasi: thinkstock
Jakarta - Dampak buruk rokok terhadap kesehatan sudah banyak didokumentasikan dan diteliti, namun tetap saja masih ada orang yang tidak percaya. Sampai mungkin dampak mengerikan itu terjadi pada dirinya atau orang terdekat.

Seperti yang terjadi pada seorang pasien pria usia 45 tahun dari Banyuasin, Sumatra Selatan. Dirinya mengira memiliki batuk-batuk biasa sampai pada satu waktu keluar darah dan berat badannya berkurang drastis.

Baca juga: Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Frans Abednego Barus, SpP, dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang menangani kasus ini memeriksa pasien dengan memasukkan alat berkamera kecil ke saluran napasnya. Dari situ jelas terlihat bahwa ada tumor yang menutup total saluran napas sebelah kanan.

"Tadi saya melakukan teropong saluran napas. Ini gambaran kanker paru di saluran napas utama kanan. Menutup total saluran napasnya," kata dr Frans kepada detikHealth dan ditulis Selasa (31/10/2017).

Penampakan Saluran Napas yang Tertutup Kanker, Masih Mau Merokok?Foto: dok: pribadi


Menurut dr Frans kanker yang dialami oleh sang pasien sudah cukup lanjut sehingga prognosisnya untuk bisa bertahan hidup kecil. Sang pasien adalah seorang petani kebun karet dan memang punya riwayat kebiasaan merokok sehari sampai dua bungkus.

"Penelitian medis sudah banyak memberi bukti korelasi signifikan (rokok dan kanker -red). Dia petani kebun karet tak terpajan bahan kimia inhalan atau hirupan lain," kata dr Frans.

Kalau sudah seperti ini tentu hanya penyesalan saja yang tertinggal. Jangan sampai kamu ikut terjerumus dan cobalah mulai tinggalkan rokok dari sekarang!

"Saya (kasih tahu) ke keluarga dulu, anaknya berurai air mata. Saya belum info ke pasien, depresi nanti," pungkas dr Frans.

Baca juga: Satu dari 10 Kematian di Dunia Disebabkan Oleh Rokok

(fds/up)

Berita Terkait