Peneliti mengatakan jumlah perokok di dunia terus meningkat meski berbagai upaya kontrol telah dilakukan. Hal ini kemungkinan karena memang ada pertumbuhan penduduk dan industri rokok terus gencar melakukan promosi kepada pasar baru.
Baca juga: Ini Sebabnya Perokok Pasif Rentan Digerogoti Tumor
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rokok masih menjadi faktor risiko terbesar kedua untuk kematian dan kecacatan. Oleh karena itu kita masih perlu lebih intens melakukan kontrol agar prevalensi merokok dan dampak negatifnya bisa berkurang," lanjut Dr Emmanuela.
Dari 195 negara yang datanya dianalisa dalam studi, dalam 25 tahun terakhir Brazil disebut sebagai negara yang berhasil melakukan penurunan tingkat perokok secara drastis. Sekitar 29 persen populasi pria yang merokok kini tinggal hanya 12 persen sementara pada wanita angkanya dari 19 persen menjadi delapan persen.
Banglades, Filipina, dan Indonesia disebut di dalam studi sebagai negara yang tidak ada perbaikan berarti.
Baca juga: Studi: Perjanjian FCTC Turunkan Konsumsi Rokok Dunia 2,5 Persen
(fds/vit)











































