Dari data yang ada di tahun 2016, penyalahgunaan bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, dan Methanil Yellow) masih ditemukan sebanyak 7.29% dari total 7.752 sampel yang diambil saat pengawasan rutin BPOM. Hal ini pun diakui oleh Kepala BPOM, Penny K. Lukito, telah menjadi fokus utama dalam permasalahan pangan.
"Permasalahan formalin yang jadi masalah pangan akan kami tuntaskan," ujar Penny, dalam pembukaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA), Rabu (23/11/2017), Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Puan Maharani, Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam tempat yang sama menuturkan langkah untuk memberantas penggunaan bahan berbahaya dalam makanan olahan tidak bisa hanya dengan melakukan sidak dan menutup produksi makanan yang belum memenuhi standar keamanan pangan.
"Kalau kita meminta dia tidak berjualan itu artinya kita mematikan pekerjaan mereka," ujar Puan.
"Coba datangi jajanan di car free day. Ada banyak yang jualan makanan dan enak-enak. Uji kesehatannya makanan tersebut, pastikan sebelum dijual makanan tersebut sehat dan aman. Terus bisa ditempel dengan stiker GERMAS SAPA. Kan jadi sudah enak dan juga sehat, pasti makin laku," sarannya kepada BPOM.
Baca juga: Kolang-kaling Dilalerin Berarti Bebas Boraks? Pakar: Ah, Nggak Juga
(ask/up)











































