Dihubungi oleh detikHealth, dr Titi Sekarindah, SpGK, menjelaskan bahwa diet CICO bukan berarti mengorbankan makanan bernutrisi karena harus memangkas kalori. Justru sebaliknya, Anda harus tetap mengusahakan jatah kalori masuk yang sudah dipangkas tersebut untuk tetap mengonsumsi makanan bernutrisi.
"Kita harus memperhatikan protein, juga vitamin dan mineral yang sumbernya dari buah dan sayur. Jadi yang di-cut betul itu kalori yang tidak bergizi seperti yang manis-manis," ujar dokter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuncinya adalah dengan menyiasari makanan bergizi namun tetap memiliki kalori yang rendah. Seperti memilih susu yang non-fat dibandingkan yang full cream, daging tanpa lemak, dan tetap diimbangi dengan sayur dan buat.
"Nanti nasinya pilih nasi merah yang seratnya tinggi, atau oatmeal. Kita pilih yang rendah kalori tapi bergizi. Minum air putih, teh boleh tapi jangan pakai gula," jabarnya.
Memangkas kalori pun tidak boleh terlalu ekstrem. Masih menurut dr Titi, diet yang ideal tidak boleh kurang dari 1.000 kalori.
"Pola makan untuk yang diet biasa 1.200-1.300, disesuaikan dengan berat badan dia dan aktivitas dia. Kalau masih anak-anak tidak boleh diet kalori kecil, nanti enggak tumbuh," tutupnya.
Baca juga: Diklaim Ampuh Turunkan Berat Badan, Diet CICO Dikritik para Ahli Gizi
(ask/up)











































