Ingin Berhenti Merokok Seperti Pangeran Harry? Ini Segudang Manfaatnya

Ingin Berhenti Merokok Seperti Pangeran Harry? Ini Segudang Manfaatnya

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 13 Des 2017 19:35 WIB
Ingin Berhenti Merokok Seperti Pangeran Harry? Ini Segudang Manfaatnya
Prince Harry rela berhenti merokok demi Meghan Markle. Ini sejumlah manfaatnya. Foto: Getty Images
Jakarta - Pangeran Harry rela berhenti merokok demi tunangannya, Meghan Markle. Padahal kabarnya adik Pangeran William ini sudah 'ngebul' sejak duduk di bangku sekolah.

Faktanya, berhenti merokok memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, kendati ini tidak bisa diperoleh dalam jangka pendek.

Apa saja manfaatnya? Berikut paparannya seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (13/12/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bisa Ditiru, Pangeran Harry Stop Merokok demi Tunangannya

1. Mempermudah pernapasan

Foto: Thinkstock
Setelah berhenti merokok, fungsi paru dan saluran pernapasan akan berangsur-angsur membaik. Sebab peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan juga otomatis akan berhenti, sehingga kemudian bulu-bulu halus dalam paru-paru bernama cilia dapat bekerja dengan baik.

Salah satu pekerjaan Cilia adalah mengeluarkan dahak dan debu, yang ditandai dengan batuk-batuk di awal proses berhenti merokok. Jangan heran karena sebenarnya ini adalah tubuh sedang membersihkan dahak dari paru-paru.

Baca juga: Usai Berhenti Merokok, Benarkah Paru-paru Bisa Sehat Kembali?

Foto: Thinkstock
Dengan perbaikan fungsi paru-paru dan sistem pernapasan, maka otomatis orang-orang yang berhenti merokok bisa melakukan berbagai aktivitas dengan mudah, utamanya yang membutuhkan energi tinggi seperti berolahraga.

Baca juga: Saran Dokter Soal Berhenti Merokok Tanpa Menjadi Gemuk

Foto: Ilustrasi/thinkstock
Merokok dikatakan sebagai sarana untuk mengatasi stres. Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris pada 2013 silam menyebut berhenti merokok justru dapat menurunkan tingkat kecemasan pada perokok. Mereka juga tidak terbukti tambah stres saat berhenti merokok.

Sebaliknya, perokok dikatakan sering merasa cemas dengan 'bayangan' jika ia akan dikucilkan oleh rekan sepergaulan atau kehilangan kesenangan untuk merokok bila berhenti, sehingga malah makin stres.

Baca juga: Keuntungan Berhenti Merokok Dalam Hitungan Jam

Foto: ilustrasi/thinkstock
Merokok dikatakan dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga organ gagal bekerja karena kekurangan asupan darah dan oksigen. Namun penis memiliki risiko penyumbatan paling tinggi dibanding bagian tubuh lain karena arterinya yang lebih sempit atau tipis. Artinya, arteri penis adalah yang pertama terpengaruh oleh racun rokok.

"Perokok berat (heavy smoker) akan mengalami gangguan aliran darah ke batang penis karena kerusakan jaringan pembuluh darah yang mengatur mekanisme ereksi penis," jelas dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Akan tetapi dengan berhenti merokok, kualitas ereksi penis akan kembali normal, walaupun ini berlangsung secara bertahap.

Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok Pada Ereksi di Kelamin Pria

Foto: ilustrasi/thinkstock
Rokok diklaim mengandung lebih dari 40 ribu zat kimia berbahaya yang dapat menaikkan risiko penyakit jantung. Rokok juga dipastikan memiliki keterkaitan dengan sejumlah jenis kanker seperti kanker paru, tenggorokan, perut, hati, usus, pankreas dan ginjal, termasuk leukemia atau kanker darah.

Dengan berhenti, artinya risiko ini bisa berkurang. Bahkan pada perokok yang sudah melakukannya selama bertahun-tahun.

Baca juga: Dokter Tanggapi Klaim 'Sudah Lama Merokok Tapi Tak Kena Kanker Paru'
Halaman 2 dari 6
Setelah berhenti merokok, fungsi paru dan saluran pernapasan akan berangsur-angsur membaik. Sebab peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan juga otomatis akan berhenti, sehingga kemudian bulu-bulu halus dalam paru-paru bernama cilia dapat bekerja dengan baik.

Salah satu pekerjaan Cilia adalah mengeluarkan dahak dan debu, yang ditandai dengan batuk-batuk di awal proses berhenti merokok. Jangan heran karena sebenarnya ini adalah tubuh sedang membersihkan dahak dari paru-paru.

Baca juga: Usai Berhenti Merokok, Benarkah Paru-paru Bisa Sehat Kembali?

Dengan perbaikan fungsi paru-paru dan sistem pernapasan, maka otomatis orang-orang yang berhenti merokok bisa melakukan berbagai aktivitas dengan mudah, utamanya yang membutuhkan energi tinggi seperti berolahraga.

Baca juga: Saran Dokter Soal Berhenti Merokok Tanpa Menjadi Gemuk

Merokok dikatakan sebagai sarana untuk mengatasi stres. Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris pada 2013 silam menyebut berhenti merokok justru dapat menurunkan tingkat kecemasan pada perokok. Mereka juga tidak terbukti tambah stres saat berhenti merokok.

Sebaliknya, perokok dikatakan sering merasa cemas dengan 'bayangan' jika ia akan dikucilkan oleh rekan sepergaulan atau kehilangan kesenangan untuk merokok bila berhenti, sehingga malah makin stres.

Baca juga: Keuntungan Berhenti Merokok Dalam Hitungan Jam

Merokok dikatakan dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga organ gagal bekerja karena kekurangan asupan darah dan oksigen. Namun penis memiliki risiko penyumbatan paling tinggi dibanding bagian tubuh lain karena arterinya yang lebih sempit atau tipis. Artinya, arteri penis adalah yang pertama terpengaruh oleh racun rokok.

"Perokok berat (heavy smoker) akan mengalami gangguan aliran darah ke batang penis karena kerusakan jaringan pembuluh darah yang mengatur mekanisme ereksi penis," jelas dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Akan tetapi dengan berhenti merokok, kualitas ereksi penis akan kembali normal, walaupun ini berlangsung secara bertahap.

Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok Pada Ereksi di Kelamin Pria

Rokok diklaim mengandung lebih dari 40 ribu zat kimia berbahaya yang dapat menaikkan risiko penyakit jantung. Rokok juga dipastikan memiliki keterkaitan dengan sejumlah jenis kanker seperti kanker paru, tenggorokan, perut, hati, usus, pankreas dan ginjal, termasuk leukemia atau kanker darah.

Dengan berhenti, artinya risiko ini bisa berkurang. Bahkan pada perokok yang sudah melakukannya selama bertahun-tahun.

Baca juga: Dokter Tanggapi Klaim 'Sudah Lama Merokok Tapi Tak Kena Kanker Paru'

(lll/up)

Berita Terkait