Demi Kesehatan Jiwa, Ini Dia Jenis Teman yang Sebaiknya Kamu 'Putusin'

Demi Kesehatan Jiwa, Ini Dia Jenis Teman yang Sebaiknya Kamu 'Putusin'

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Sabtu, 20 Jan 2018 19:03 WIB
Demi Kesehatan Jiwa, Ini Dia Jenis Teman yang Sebaiknya Kamu Putusin
Demi kesehatan jiwamu, kamu boleh saja menjauhi orang-orang yang memberikan efek negatif bagi dirimu.Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Siapa bilang putus hanya bisa dengan pacar, dengan teman pun kamu bisa lho memutuskan hubungan. Tapi bukan teman sembarang teman, melainkan orang-orang yang masuk daftar berikut. Penasaran?

Dikutip dari Your Tango, Sabtu (20/1/2018), Jan Yager, Ph.D., seorang sosiologis dan penulis 'When Friendship Hurts' membagikan kriteria teman yang bisa kamu 'putuskan' demi kebaikan dan kesehatanmu kedepan. Untuk mengetahuinya, baca selengkapnya di sini ya.

Baca juga: Curhat dengan Teman Dekat Bisa Kurangi Stres Akibat Konflik Perkawinan

1. 'The Abuser'

Foto: ilustrasi/thinkstock
Jangan menoleransi orang-orang yang baik secara mental, fisik, atau bahkan seksual, menyakitimu. Meskipun terkadang bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan, namun apabila ini sudah berlangsung lama dan terus menerus, mungkin ini adalah pertanda dia bukan teman yang baik untukmu.

Ini termasuk dengan orang yang gemar menjadikanmu sebagai sasaran cemoohannya atau bercandaannya yang ofensif, tidak pantas, atau mengarah pada pelecehan seksual.

Foto: ilustrasi/thinkstock
Orang yang kerap membuatmu merasa rendah diri adalah kriteria selanjutnya. Ia kerap menuturkan kata-kata yang membuat kamu minder dan pada akhirnya kamu bisa melupakan sisi positif yang sebenarnya kamu miliki.

"Downer adalah orang yang harus kamu relakan dalam hidup karena sifat ini bisa menular," kata Yager.

Foto: ilustrasi/thinkstock
Teman yang suka menjelek-jelekanmu dibelakang adalah teman yang harus kamu hindari. Boleh saja memaafkannya, namun untuk kembali menjadikannya sebagai teman mungkin kamu harus berpikir ulang. Bisa-bisa, bukannya berubah, ia malah kembali menusukmu dari belakang dan mengkhianati kepercayaanmu lagi.

4. 'The Bloodsucker'

Foto: ilustrasi/thinkstock
Memang menyenangkan ketika kamu dipercaya orang lain untuk dijadikan tempat curhat dan meminta dukungan emosional. Namun, akan menyebalkan jika orang ini hanya datang ketika dibutuhkan saja dan ketika teman-temannya yang lain sedang sibuk.

Cara terbaik mungkin menggali pertanyaan pada dirimu sendiri apakah orang ini masih pantas untuk dipertahankan. Selama kamu bisa mengetahui batasan dan orang ini tidak meminta hal yang berlebihan darimu, mungkin kamu bisa coba dengan membatasi diri secara perlahan.

5. 'The Competitor'

Foto: ilustrasi/thinkstock
Persaingan secara sehat untuk memperebutkan juara kelas misalnya adalah hal yang biasa. Tapi, ketika orang ini melakukan hal-hal apapun untuk mengalahkan bahkan merebut segala sesuatu yang baik untukmu, sebaiknya pikir ulang untuk meneruskan pertemanan dengan orang seperti ini. Berteman dengannya hanya akan membuatmu lelah secara emosional.

Baca juga: Punya Sedikit Teman Tingkatkan Risiko Diabetes

Foto: ilustrasi/thinkstock
Sedikit-sedikit gaya dan hobimu diikuti, bahayanya lagi kalau sampai ide-idemu pun dia ikuti tanpa meminta ijin. Waduh! Jika kamu ingin menjaganya, lindungi dirimu sendiri dengan berhati-hati saat berbagi informasi. Jika sifatnya terlalu menyebalkan, tak perlu ragu untuk mengakhiri persahabatan.

Baca juga: Studi: Populer dan Banyak Teman Tidak Menjamin Seseorang Bahagia
Halaman 2 dari 7
Jangan menoleransi orang-orang yang baik secara mental, fisik, atau bahkan seksual, menyakitimu. Meskipun terkadang bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan, namun apabila ini sudah berlangsung lama dan terus menerus, mungkin ini adalah pertanda dia bukan teman yang baik untukmu.

Ini termasuk dengan orang yang gemar menjadikanmu sebagai sasaran cemoohannya atau bercandaannya yang ofensif, tidak pantas, atau mengarah pada pelecehan seksual.

Orang yang kerap membuatmu merasa rendah diri adalah kriteria selanjutnya. Ia kerap menuturkan kata-kata yang membuat kamu minder dan pada akhirnya kamu bisa melupakan sisi positif yang sebenarnya kamu miliki.

"Downer adalah orang yang harus kamu relakan dalam hidup karena sifat ini bisa menular," kata Yager.

Teman yang suka menjelek-jelekanmu dibelakang adalah teman yang harus kamu hindari. Boleh saja memaafkannya, namun untuk kembali menjadikannya sebagai teman mungkin kamu harus berpikir ulang. Bisa-bisa, bukannya berubah, ia malah kembali menusukmu dari belakang dan mengkhianati kepercayaanmu lagi.

Memang menyenangkan ketika kamu dipercaya orang lain untuk dijadikan tempat curhat dan meminta dukungan emosional. Namun, akan menyebalkan jika orang ini hanya datang ketika dibutuhkan saja dan ketika teman-temannya yang lain sedang sibuk.

Cara terbaik mungkin menggali pertanyaan pada dirimu sendiri apakah orang ini masih pantas untuk dipertahankan. Selama kamu bisa mengetahui batasan dan orang ini tidak meminta hal yang berlebihan darimu, mungkin kamu bisa coba dengan membatasi diri secara perlahan.

Persaingan secara sehat untuk memperebutkan juara kelas misalnya adalah hal yang biasa. Tapi, ketika orang ini melakukan hal-hal apapun untuk mengalahkan bahkan merebut segala sesuatu yang baik untukmu, sebaiknya pikir ulang untuk meneruskan pertemanan dengan orang seperti ini. Berteman dengannya hanya akan membuatmu lelah secara emosional.

Baca juga: Punya Sedikit Teman Tingkatkan Risiko Diabetes

Sedikit-sedikit gaya dan hobimu diikuti, bahayanya lagi kalau sampai ide-idemu pun dia ikuti tanpa meminta ijin. Waduh! Jika kamu ingin menjaganya, lindungi dirimu sendiri dengan berhati-hati saat berbagi informasi. Jika sifatnya terlalu menyebalkan, tak perlu ragu untuk mengakhiri persahabatan.

Baca juga: Studi: Populer dan Banyak Teman Tidak Menjamin Seseorang Bahagia

(ask/up)

Berita Terkait