Pasien Korban Pelecehan Seksual Bisa Mengalami PTSD, Apa Itu?

Pasien Korban Pelecehan Seksual Bisa Mengalami PTSD, Apa Itu?

Widiya Wiyanti - detikHealth
Sabtu, 27 Jan 2018 11:13 WIB
Pasien Korban Pelecehan Seksual Bisa Mengalami PTSD, Apa Itu?
Korban pelecehan bisa alami PTSD (post-traumatic stress disorder). Foto: Instagram
Jakarta - Pasien wanita yang mengalami pelecehan oleh seorang perawat pria di National Hospital Surabaya diketahui mengalami stres dan trauma yang cukup berat. Hal ini disampaikan oleh suami pasien, Yudi saat mendampingi istrinya melapor di SPKT Polrestabes Surabaya.

"Istri saya terpukul stres berat, istri saya tidak konsentrasi kalau ditanya. Jiwa psikisnya masih terganggu," kata suami korban, Yudi dikutip dari detikNews.

Baca juga: Pasien Korban Pelecehan Seksual Perawat National Hospital Stres

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi, pasien wanita tersebut bisa saja mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder), yaitu stres pasca trauma akibat sebuah kejadian. Jadi korban pernah mengalami, melihat, dan merasakan kejadian yang mengerikan atau membahayakan dirinya.

"PTSD itu mungkin-mungkin saja setelah dia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan," ujar Ratih saat dihubungi detikHealth, Sabtu (27/1/2018).

Baca juga: Pasien Pelecehan oleh Perawat Pria Bisa Saja Alami Gangguan Psikis

Diungkap Ratih bahwa PTSD bisa dialami seseorang selama bertahun-tahun. Gejala yang paling sering dialami adalah adanya perubahan perilaku pada korban.

"Gejalanya, dia jadi lebih beda perilaku. Lebih diam, menghindari situasi sosial, perubahan perilaku," jelasnya.

Selain korban pelecehan seksual, ada beberapa golongan orang-orang yang bisa mengalami PTSD, seperti tentara, korban bencana alam, dan korban kecelakaan. Bahkan penelitian dari Imperial College London menyebutkan ibu yang alami keguguran pun bisa terkena PTSD.

Baca juga: Viral Video Pelecehan Pasien Wanita yang Dibius Oleh Perawat Pria


(wdw/up)

Berita Terkait