Hal tersebut benar dirasakan oleh M. Saleh yang saat ini usianya mencapai 78 tahun. Pria paruh baya ini mengidap kusta sejak usia empat tahun.
Ditemui detikHealth di perumahan Sitanala, Tangerang, Saleh berbagi cerita yang cukup menginspirasi. Terdiagnosis penyakit kusta membuatnya pernah dikucilkan oleh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya dahulu di Cirebon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah Al Qadri, Dicibir dan Akhirnya Putus Sekolah Karena Kusta
Setelah enam tahun bersekolah di sekolah dasar (SD), Saleh tidak melanjutkan pendidikan lagi karena merasa terdiskriminasi. Selama bertahun-tahun pun ia tak mendapatkan pengobatan untuk penyakit kustanya tersebut.
Foto: Rachman Haryanto |
Namun akhirnya Saleh memutuskan untuk mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang. Di sana ia diberi pengobatan selama dua tahun lamanya. Setelah menunjukkan banyak perubahan, ternyata Saleh masih memiliki mimpi yang ingin diraihnya.
"Di Sitanala hanya dua tahun, terus saya nanya sama dokter 'dok, saya ini bisa sekolah nggak di luar?'. Kata dokter boleh. Saya SMP umur 22 tahun," tutur Saleh.
"Lulus dari SMP di tawarin sekolah pendidikan guru (SPG) tahun 65. Lulus terus ngajar di SD," tambahnya.
Baca juga: Stigma 'Penyakit Kutukan' Penyebab Pasien Kusta Malu Berobat
Tak sampai di situ, mengajar selama kurang lebih enam tahun membuat Saleh kemudian dipercaya untuk mengemban tanggung jawab baru, yakni menjadi seorang kepala sekolah.
"Alhamdulillah saya diangkat jadi guru enam tahun, lalu diangkat jadi kepala sekolah. Tahun 99 saya sudah 60 tahun umurnya, sudah pensiun jadi kepala sekolah," tutupnya.
Yuk simak kisah M. Saleh yang sangat inspiratif di video berikut:
(wdw/up)












































Foto: Rachman Haryanto