Dilaporkan dalam jurnal JAMA Otolaryngology Head & Neck Surgery sang remaja dilaporkan memiliki depresi dan menelan fidget spinner setelah dibagi jadi tiga bagian. Tidak lama setelah itu ia mengalami nyeri leher dan muntah-muntah sehingga harus dilarikan ke Seattle Children's Hospital.
Baca juga: Benarkah Fidget Spinner Bermanfaat untuk Penyandang Autisme dan ADHD?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi satu dari tiga bagian itu tidak bisa keluar sendiri sehingga perlu penanganan esofagoskopi," tulis dr Jonathan dikutip dari jurnal, Senin (26/2/2018).
Pengangkatan bagian fidget spinner yang tersangkut tersebut dideskripsikan oleh tim sebagai hal yang menantang. Ini karena karena ukurannya besar sekitar tiga sentimeter (cm) dan memiliki pinggiran bergerigi.
Bila terlalu dipaksakan diangkat dari dalam dokter khawatir bagian fidget spinner akan merusak dinding esofagus sang remaja.
Beruntung operasi berjalan lancar dan pasien hanya butuh beberapa hari untuk bisa kembali pulih dan pulang ke rumah.
"Setelah beberapa hari pengobatan konservatif, esofagus pasien sembuh dan bisa makan secara normal. Beberapa minggu kemudian bagian lain yang tersisa berhasil keluar," pungkas dr Jonathan.
Baca juga: Fidget Spinner Masuk ke Daftar Mainan Berbahaya untuk Anak-anak
(fds/up)











































