Penyebabnya adalah karena laut dan pantai bisa saja tercemar polusi sehingga menjadi sarang bagi sejumlah patogen 'nakal'.
Sebenarnya sebagian besar patogen yang ditemukan di laut masih dapat diobati atau bahkan bisa sembuh dengan sendirinya, terutama jika terdeteksi sejak dini. Yang terpenting Anda tak lupa mencuci kaki dan tangan setelah meninggalkan laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bila Tak Hati-hati, Berenang di Laut Bisa Picu Masalah Kesehatan
1. Bakteri pemakan daging
Pada perenang yang memiliki luka terbuka, bakteri yang dikenal dengan Vibrio vulnificus itu bisa masuk ke dalam kulit dan memicu koreng. Kondisi ini dapat diatasi dengan antibiotik, kecuali jika kasusnya sudah sangat buruk karena terkadang sampai harus diamputasi.
2. Gangguan cerna
Pasir pantai dapat menyimpan berbagai jenis bakteri penyebab gangguan seperti mual, kram perut hingga gastroenteritis atau semacam infeksi pada perut. Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2009 menyebut, bermain dengan pasir pantai, termasuk dikubur di dalam pasir dapat meningkatkan risiko diare.
Menurut peneliti, ini karena dalam pasir pantai juga terkandung serpihan-serpihan kotoran manusia dan mikroba, sebab laut atau pantai seringkali menjadi tempat berkumpulnya air dari daratan atau terbawa oleh angin maupun hujan.
3. MRSA
Bakteri ini umumnya lebih banyak ditemukan di rumah sakit, tetapi ternyata di pantai juga ada. Banyaknya manusia yang berlalu lalang di pantai dan iklimnya yang hangat sehingga menjadi tempat yang sempurna untuk perkembangbiakan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
4. Hepatitis
Limbah medis yang tidak tertangani dengan baik lalu terbuang ke laut juga dapat menyebabkan perenang dan peselancar terserang hepatitis. Secara global, kasus yang paling sering dilaporkan terkait laut adalah hepatitis A.
Baca juga: Lensa Kontak yang Dipakai Sehabis Berenang Sebaiknya Dibuang (lll/up)











































