Jakarta -
Tak hanya kewajiban dari seorang atlet untuk memantau denyut jantung untuk ketahui tingkat kebugaran atau mencegah penyakit, namun jadi kewajiban semua orang.
Dengan rutin menghitung denyut nadi setiap hari, kita bisa mengurangi risiko terkena beberapa penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, aritmia (denyut jantung tak beraturan), jantung koroner atau sekadar mengetahui kadar stres serta kualitas tidur kita tiap harinya.
Karena itu penting juga bagimu untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantungmu, seperti yang telah dirangkum oleh detikHealth dari berbagai sumber:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit kardiovaskular
Foto: Thinkstock
|
Penyakit pada jantung lebih sering terjadi karena plak yang bertumpuk menutupi arteri, yang akan menyebabkan aritmia yang berlanjut menjadi serangan atau gagal jantung. Atau juga disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti adanya kelainan pada jantung (lubang atau bentuk bilik jantung).Penyakit aritmia atau fibrilasi atrium adalah salah satu penyakit yang paling berkaitan dengan denyut jantung. Aritmia dapat berarti gangguan ritme jantung yang melambat (bradikardia) atau bahkan mempercepat (takikardia). Jika kamu merasa denyut jantungmu bermasalah, segera konsul ke dokter jantung dan ingat, jangan tunggu sampai sakit atau terlambat.
Posisi Tubuh
Foto: Thinkstock
|
Berbagai posisi tubuh kita juga dapat mempengaruhi denyut jantung kita juga, lho. Tapi umumnya ketika kita beristirahat, duduk atau berdiri memang denyut jantung kita akan sama atau normal.Tapi saat kita melakukan perpindahan posisi secara mendadak, denyut jantungmu bisa ikut mendadak naik. Misal saat kamu mendadak berdiri dari posisi duduk atau tidur, awalnya selama 15-20 detik denyutmu akan naik sedikit, tapi setelah beberapa menit akan kembali normal, seperti dikutip dari situs resmi American Heart Association.
Emosi
Foto: thinkstock
|
Saat stress, khawatir, ketakutan, merasakan kesedihan atau senang, emosimu dapat menaikkan denyut jantungmu. Yang paling mempengaruhi biasanya stres, karena kamu menyadari bahwa tubuhmu secara alamiah merespon dengan jantung yang berdebar-debar.Dengan rutin mengecek denyut jantungmu tiap hari, kamu akan mengetahui level stresmu. Jika kamu dapat mengatur level stresmu secara rutin, kamu akan dapat mencegah berbagai penyakit yang terkait dengan stres, seperti stroke dan hipertensi.
Obesitas
Foto: thinkstock
|
Denyut jantung pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan cenderung lebih tinggi daripada orang dengan ukuran dan berat badan tubuh normal. Karena kemungkinan besar lemak tubuh yang berlebihan pada orang gemuk itu akan menumpuk di beberapa bagian tubuhnya dan di sekitar jantung.Ini bisa mempengaruhi kerja jantung dengan tidak menjadi efisien dan terbatas gerakannya. Ini tentunya berdampak, darah yang sampai ke jantung berkurang, dan otot jantung pun kekurangan bahan oksigen yang terpenting, seperti dikutip dari NCBI.
Namun tentu tidak semua orang gemuk pasti mengalami penyempitan pembuluh darah. Orang kurus pun tidak kurang yang mengalami hal ini.
Penggunaan obat-obatan
Foto: thinkstock
|
Saat kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu seperi beta blockers yang memblok adrenalin cenderung melambatkan denyut jantungmu. Sementara terlalu banyak obat untuk tiroid atau overdosis dapat mempercepatnya.Obat-obatan lainnya yang dapat mempengaruhi denyut jantungmu adalah obat asma, decongestant dan obat pilek, obat-obatan ilegal seperti kokain dan amfetamin, obat penyakit jantung dan tekanan darah, dan antidepresan.
Penyakit pada jantung lebih sering terjadi karena plak yang bertumpuk menutupi arteri, yang akan menyebabkan aritmia yang berlanjut menjadi serangan atau gagal jantung. Atau juga disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti adanya kelainan pada jantung (lubang atau bentuk bilik jantung).
Penyakit aritmia atau fibrilasi atrium adalah salah satu penyakit yang paling berkaitan dengan denyut jantung. Aritmia dapat berarti gangguan ritme jantung yang melambat (bradikardia) atau bahkan mempercepat (takikardia). Jika kamu merasa denyut jantungmu bermasalah, segera konsul ke dokter jantung dan ingat, jangan tunggu sampai sakit atau terlambat.
Berbagai posisi tubuh kita juga dapat mempengaruhi denyut jantung kita juga, lho. Tapi umumnya ketika kita beristirahat, duduk atau berdiri memang denyut jantung kita akan sama atau normal.
Tapi saat kita melakukan perpindahan posisi secara mendadak, denyut jantungmu bisa ikut mendadak naik. Misal saat kamu mendadak berdiri dari posisi duduk atau tidur, awalnya selama 15-20 detik denyutmu akan naik sedikit, tapi setelah beberapa menit akan kembali normal, seperti dikutip dari situs resmi American Heart Association.
Saat stress, khawatir, ketakutan, merasakan kesedihan atau senang, emosimu dapat menaikkan denyut jantungmu. Yang paling mempengaruhi biasanya stres, karena kamu menyadari bahwa tubuhmu secara alamiah merespon dengan jantung yang berdebar-debar.
Dengan rutin mengecek denyut jantungmu tiap hari, kamu akan mengetahui level stresmu. Jika kamu dapat mengatur level stresmu secara rutin, kamu akan dapat mencegah berbagai penyakit yang terkait dengan stres, seperti stroke dan hipertensi.
Denyut jantung pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan cenderung lebih tinggi daripada orang dengan ukuran dan berat badan tubuh normal. Karena kemungkinan besar lemak tubuh yang berlebihan pada orang gemuk itu akan menumpuk di beberapa bagian tubuhnya dan di sekitar jantung.
Ini bisa mempengaruhi kerja jantung dengan tidak menjadi efisien dan terbatas gerakannya. Ini tentunya berdampak, darah yang sampai ke jantung berkurang, dan otot jantung pun kekurangan bahan oksigen yang terpenting, seperti dikutip dari NCBI.
Namun tentu tidak semua orang gemuk pasti mengalami penyempitan pembuluh darah. Orang kurus pun tidak kurang yang mengalami hal ini.
Saat kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu seperi beta blockers yang memblok adrenalin cenderung melambatkan denyut jantungmu. Sementara terlalu banyak obat untuk tiroid atau overdosis dapat mempercepatnya.
Obat-obatan lainnya yang dapat mempengaruhi denyut jantungmu adalah obat asma, decongestant dan obat pilek, obat-obatan ilegal seperti kokain dan amfetamin, obat penyakit jantung dan tekanan darah, dan antidepresan.
(up/up)