Jakarta -
Penyakit autoimun timbul ketika sistem imun tubuh seseorang mengalami kelainan hingga berbalik menyerang tubuh orang itu sendiri. Pada 31 Maret lalu, kakak tiri dari artis Shireen Sungkar diberitakan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Hingga kini, penyakit-penyakit autoimun belum ditemukan obat atau penawarnya. Sementara jumlah jenis penyakit autoimun sendiri ada hingga puluhan.
Berikut adalah jenis-jenis penyakit autoimun yang harus kamu ketahui:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit radang usus
Foto: Getty Images
|
Penyakit radang usus atau Inflammatory bowel disease (IBD) ini terjadi karena sistem imun menyerang dinding usus. Ini dapat menyebabkan diare berkelanjutan, pendarahan di anus, nyeri perut, demam dan turun berat badan.
Menurut situs Web MD, IBD terbagi menjadi dua jenis paling utama yaitu Ulcerative colitis dan Crohn's.
Multiple sclerosis
Foto: Thinkstock
|
Ketika sistem imun menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan gejala yang meliputi nyeri, kebutaan, koordinasi yang buruk atau keram otot disebut sebagai penyakit Multiple sclerosis (MS).
Untuk menangani MS dapat menggunakan berbagai macam obat yang mampu menekan sistem imun.
Diabetes mellitus tipe 1
Foto: thinkstock
|
Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang dan merusak sel-sek produsen insulin dalam pankreas. Pada usia paruh baya, orang-orang pengidap penyakit ini membutuhkan injeksi insulin untuk dapat tetap hidup.
Sindroma Guillain-Barre (GBS)
Foto: Thinkstock
|
Pada penyakit ini, sistem imun menyerang saraf yang mengontrol otot di kaki dan kadang di lengan dan tubuh bagian atas. Sindrom ini menyebabkan kelumpuhan yang kadang bisa jadi parah.
Sebuah prosedur bernama plasmapheresis merupakan penanganan utama bagi orang yang mengidap penyakit autoimun jenis ini. Plasmapheresis hampir mirip prosedurnya dengan cuci darah.
Penyakit Grave's
Foto: Getty Images
|
Sistem imun pada penyakit ini memproduksi antibodi yang menstimulasi kelenjar tiroid untuk melepaskan cukup banyak hormon tirois ke dalam darah atau yang disebut dengan hipertiroidisme.
Gejala penyakit ini meliputi mata bengkak, turun berat badan, rasa khawatir dan jengkel, denyut jantung cepat dan rambut rontok. Umumnya penanganan pada penyakit Grave's adalah dengan mengangkat atau menghancurkan kelenjar tiroid melalui operasi atau obat-obatan.
Vasculitis
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Pembuluh darah menjadi sasaran sistem imun pada jenis penyakit ini. Vasculitis dapat mengenai organ apapun, sehingga gejalanya bisa bermacam-macam dan dapat terjadi di manapun di tubuh kita.
Penanganan penyakit ini biasanya dengan mengurangi aktivitas sistem imun, yaitu dengan mengonsumsi obat prednisone atau corticosteroid lainnya.
Penyakit radang usus atau Inflammatory bowel disease (IBD) ini terjadi karena sistem imun menyerang dinding usus. Ini dapat menyebabkan diare berkelanjutan, pendarahan di anus, nyeri perut, demam dan turun berat badan.
Menurut situs Web MD, IBD terbagi menjadi dua jenis paling utama yaitu Ulcerative colitis dan Crohn's.
Ketika sistem imun menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan gejala yang meliputi nyeri, kebutaan, koordinasi yang buruk atau keram otot disebut sebagai penyakit Multiple sclerosis (MS).
Untuk menangani MS dapat menggunakan berbagai macam obat yang mampu menekan sistem imun.
Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang dan merusak sel-sek produsen insulin dalam pankreas. Pada usia paruh baya, orang-orang pengidap penyakit ini membutuhkan injeksi insulin untuk dapat tetap hidup.
Pada penyakit ini, sistem imun menyerang saraf yang mengontrol otot di kaki dan kadang di lengan dan tubuh bagian atas. Sindrom ini menyebabkan kelumpuhan yang kadang bisa jadi parah.
Sebuah prosedur bernama plasmapheresis merupakan penanganan utama bagi orang yang mengidap penyakit autoimun jenis ini. Plasmapheresis hampir mirip prosedurnya dengan cuci darah.
Sistem imun pada penyakit ini memproduksi antibodi yang menstimulasi kelenjar tiroid untuk melepaskan cukup banyak hormon tirois ke dalam darah atau yang disebut dengan hipertiroidisme.
Gejala penyakit ini meliputi mata bengkak, turun berat badan, rasa khawatir dan jengkel, denyut jantung cepat dan rambut rontok. Umumnya penanganan pada penyakit Grave's adalah dengan mengangkat atau menghancurkan kelenjar tiroid melalui operasi atau obat-obatan.
Pembuluh darah menjadi sasaran sistem imun pada jenis penyakit ini. Vasculitis dapat mengenai organ apapun, sehingga gejalanya bisa bermacam-macam dan dapat terjadi di manapun di tubuh kita.
Penanganan penyakit ini biasanya dengan mengurangi aktivitas sistem imun, yaitu dengan mengonsumsi obat prednisone atau corticosteroid lainnya.
(Frieda Isyana Putri/up)