5 Kasus Ekstrem Gara-gara Makan Cabai Terlalu Pedas

5 Kasus Ekstrem Gara-gara Makan Cabai Terlalu Pedas

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 11 Apr 2018 13:15 WIB
5 Kasus Ekstrem Gara-gara Makan Cabai Terlalu Pedas
Hati-hati jangan makan cabai berlebih. (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Biasanya orang-orang menambahkan cabai pada makanan untuk meningkatkan nilai rasanya. Ada yang suka ada yang tidak, pada dasarnya cabai dapat membuat sensasi pedas terbakar dalam mulut karena mengandung bahan kimia capsaicin.

Nah bagi yang suka pedas ada beberapa kasus di mana seseorang kadang lupa diri mengonsumsi cabai hingga ke tingkat ekstrem. Dampaknya tidak main-main karena mereka harus dilarikan ke rumah sakit.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut lima kasus kesehatan akibat mengonsumsi cabai terlalu pedas:

Diare hebat

Foto: ilustrasi/thinkstock
Dilaporkan oleh CCTV, seorang pria di China tahun 2016 lalu merekam aksinya berusaha meminum minyak cabai. Hal tersebut ia lakukan untuk memperoleh popularitas dan mempromosikan produk di restorannya.

Awalnya sang pria meminum minyak cabai dari sendok besar, lalu kemudian meningkat dari gelas seperti layaknya minum air. Dampaknya ia mengalami masalah tonsilitis dan diare hebat hingga harus dua minggu dirawat di rumah sakit.

Kerongkongan bolong

Foto ilustrasi: Istimewa
Seorang pria di Amerika Serikat mengalami nasib sial saat mengikuti lomba makan pedas. Kerongkongannya terbakar hingga berlubang gara-gara makan bhut jolokia, yang dijuluki sebagai 'cabai setan'.

Dokter yang menangani pria ini menemukan lubang sebesar 2,5 cm di kerongkongan. Operasi segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pria malang ini. Demikian dilaporkan oleh Journal of Emergency Medicine.

Rusaknya kerongkongan ini dikenal dengan istilah Boerhaave syndrome, dan bisa berdampak fatal karena komplikasinya bisa mematikan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk iritasi oleh asam lambung saat mengalami muntah berlebihan.

Kondisi darurat di sekolah

Foto ilustrasi: Australia Plus ABC
Sebanyak lima anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Milton Union, Ohio, dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti tantangan mengonsumsi cabai setan. Kandungan capsaicin yang terdapat pada salah satu spesies cabai terpedas di duni ini memang diketahui bisa memicu peradangan pada lambung dan usus.

Pingsan

Foto: Thinkstock
Seorang juru masak bernama Arif Ali di London pada tahun 2012 lalu jatuh pingsan ketika mencoba racikan sambalnya sendiri. Diketahui Ali memakai cabai yang memiliki tingkat kepedasan tinggi hingga untuk memegangnya saja diperlukan sarung tangan lateks.

Ia dilarikan ke rumah sakit di mana dirinya menderita keram perut dan diare selama beberapa hari.

Pembuluh otak mengecil

Foto: Thinkstock
Seorang pria yang mengikuti kompetisi makan cabai terpedas di Amerika Serikat dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sakit kepala luar biasa. Ia didiagnosa terkena sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS) di mana pembuluh darah otaknya berkontraksi mengecil.

Menurut laporan di jurnal BMJ Case Reports kondisi sang pria membaik sendiri setelah beberapa hari. Penyempitan pembuluh darah di otak tentu berbahaya karena akan meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke.

Halaman 2 dari 6
Dilaporkan oleh CCTV, seorang pria di China tahun 2016 lalu merekam aksinya berusaha meminum minyak cabai. Hal tersebut ia lakukan untuk memperoleh popularitas dan mempromosikan produk di restorannya.

Awalnya sang pria meminum minyak cabai dari sendok besar, lalu kemudian meningkat dari gelas seperti layaknya minum air. Dampaknya ia mengalami masalah tonsilitis dan diare hebat hingga harus dua minggu dirawat di rumah sakit.

Seorang pria di Amerika Serikat mengalami nasib sial saat mengikuti lomba makan pedas. Kerongkongannya terbakar hingga berlubang gara-gara makan bhut jolokia, yang dijuluki sebagai 'cabai setan'.

Dokter yang menangani pria ini menemukan lubang sebesar 2,5 cm di kerongkongan. Operasi segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pria malang ini. Demikian dilaporkan oleh Journal of Emergency Medicine.

Rusaknya kerongkongan ini dikenal dengan istilah Boerhaave syndrome, dan bisa berdampak fatal karena komplikasinya bisa mematikan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk iritasi oleh asam lambung saat mengalami muntah berlebihan.

Sebanyak lima anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Milton Union, Ohio, dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti tantangan mengonsumsi cabai setan. Kandungan capsaicin yang terdapat pada salah satu spesies cabai terpedas di duni ini memang diketahui bisa memicu peradangan pada lambung dan usus.

Seorang juru masak bernama Arif Ali di London pada tahun 2012 lalu jatuh pingsan ketika mencoba racikan sambalnya sendiri. Diketahui Ali memakai cabai yang memiliki tingkat kepedasan tinggi hingga untuk memegangnya saja diperlukan sarung tangan lateks.

Ia dilarikan ke rumah sakit di mana dirinya menderita keram perut dan diare selama beberapa hari.

Seorang pria yang mengikuti kompetisi makan cabai terpedas di Amerika Serikat dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sakit kepala luar biasa. Ia didiagnosa terkena sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS) di mana pembuluh darah otaknya berkontraksi mengecil.

Menurut laporan di jurnal BMJ Case Reports kondisi sang pria membaik sendiri setelah beberapa hari. Penyempitan pembuluh darah di otak tentu berbahaya karena akan meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke.

(fds/fds)

Berita Terkait