Moody sampai Lemot, 6 Hal yang Terjadi Jika Kebanyakan Makan Gula

Moody sampai Lemot, 6 Hal yang Terjadi Jika Kebanyakan Makan Gula

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Senin, 23 Apr 2018 15:11 WIB
Moody sampai Lemot, 6 Hal yang Terjadi Jika Kebanyakan Makan Gula
Foto: Thinkstock
Jakarta - Banyak orang melampiaskan rasa stresnya dengan banyak mengonsumsi makanan manis, meskipun tahu itu tidak baik. Bukan cuma bikin badan makin menggendut, konsumsi gula berlebih juga mempengaruhi banyak hal lainnya dalam tubuh kita.

Dikutip dari Self, moody sampai 'lemot' adalah beberapa contoh akibat yang terjadi jika kamu terus menerus menerapkan kebiasaan tersebut. Jadi yakin masih mau makan makanan manis secara berlebihan?

Kamu mau makan manis lagi dan lagi

Foto: Thinkstock
Perut seakan tidak ada kata 'kenyang' untuk melahap semua minuman dan makanan dengan kadar gula tinggi. Semakin banyak kamu konsumsi gula, semakin tinggi hasrat ingin memakannya lagi.

"Rasa ingin ini, dibandingkan dengan konsumsi gula seimbang, akan membuatnya makin parah dan menjadi kebiasaan yang bikin ketagihan," ujar Brooke Alpert, MS, RD, penulis buku 'The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger'.

Masih kata Alpert, dengan mengonsumsi makanan tinggi gula membuat respons hormonal dalam tubuh naik dan turun. Hal itu memicu tubuh untuk menginginkan lebih banyak gula.

Moody banget sih!

Foto: thinkstock
Kadar gula yang mendadak jatuh setelah melonjak tinggi usai mengasup makanan tinggi gula dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan membuat kamu jadi lebih mudah marah.

"Energi paling stabil ketika gula darah stabil, jadi ketika kamu mengkonsumsi terlalu banyak gula, tinggi dan terendahnya kadar gula darah mempengaruhi tinggi dan rendahnya energimu," kata Alpert.

Bentar, maksudnya apa?

Foto: Thinkstock
'Kabut otak' atau kelinglungan, kurangnya daya konsentrasi, merupakan gejala umum kadar gula darah yang rendah. Ketika kamu makan banyak gula, kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, bukan secara bertahap.

"Kontrol gula darah yang buruk merupakan risiko utama untuk masalah dan gangguan kognitif," kata Alpert.

Jadi jangan heran kalau kamu jadi lebih sering cengo dan cukup lama memproses informasi yang masuk ke dalam otak. Sekarang, yuk imbangi asupan makanmu dengan serat, lemak, protein, dan mineral.

Hmm kok kurang manis ya?

Foto: Thinkstock
Padahal kamu sudah menambahkan dua sendok gula pada secangkir teh! Menurut Alpert, kebiasaan makan gula berlebih juga akan mempengaruhi selera kamu lho.

"Konsumsi gula berlebihan ini menyebabkan toleransi gula pasir meningkat, jadi kamu membutuhkan lebih banyak gula untuk memuaskan hasrat manis itu," katanya.

Mulai dari sekarang coba deh kurangi pemakaian gula dalam makanan dan minumanmu agar kamu bisa mengembalikan seleramu ke dalam batas normal pemakaian gula yakni tidak lebih dari dua sendok per hari.

Kulit berjerawat

Foto: Dok. Getty Images
"Beberapa orang sensitif dengan lonjakan insulin dari asupan gula, yang dapat memicu hormon cascade yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat atau rosacea," Rebecca Kazin, MD, dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery dan Johns Departemen dermatologi Hopkins.

Efek ini bisa timbul beberapa hari setelah kamu melakukan 'pesta' gula. Hmm... masih mau makan makanan yang super manis nih habis ini?

Kegemukan dan resistensi insulin

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kelebihan gula adalah kelebihan kalori. Gula juga tidak mengandung protein atau serat, sehingga tidak akan membuat kamu kenyang. Kelebihan gula juga memicu pelepasan insulin, hormon yang memainkan peran besar dalam kenaikan berat badan dan diabetes.

Ketika kita makan gula, pankreas melepaskan insulin, yang membawa gula ke organ-organ sehingga dapat digunakan untuk energi. Ketika kamu mengasup gula, tubuhmu diberitahu untuk memproduksi lebih banyak insulin. Seiring waktu, produksi yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin.

Resistensi insulin berarti tubuh tidak dapat merespon jumlah insulin yang normal dengan benar, dan karena itu tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan cara yang benar. Terlebih lagi, ketika pankreas bekerja terlalu cepat untuk waktu yang lama, kamu juga dapat mengembangkan diabetes tipe 2.
Halaman 2 dari 7
Perut seakan tidak ada kata 'kenyang' untuk melahap semua minuman dan makanan dengan kadar gula tinggi. Semakin banyak kamu konsumsi gula, semakin tinggi hasrat ingin memakannya lagi.

"Rasa ingin ini, dibandingkan dengan konsumsi gula seimbang, akan membuatnya makin parah dan menjadi kebiasaan yang bikin ketagihan," ujar Brooke Alpert, MS, RD, penulis buku 'The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger'.

Masih kata Alpert, dengan mengonsumsi makanan tinggi gula membuat respons hormonal dalam tubuh naik dan turun. Hal itu memicu tubuh untuk menginginkan lebih banyak gula.

Kadar gula yang mendadak jatuh setelah melonjak tinggi usai mengasup makanan tinggi gula dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan membuat kamu jadi lebih mudah marah.

"Energi paling stabil ketika gula darah stabil, jadi ketika kamu mengkonsumsi terlalu banyak gula, tinggi dan terendahnya kadar gula darah mempengaruhi tinggi dan rendahnya energimu," kata Alpert.

'Kabut otak' atau kelinglungan, kurangnya daya konsentrasi, merupakan gejala umum kadar gula darah yang rendah. Ketika kamu makan banyak gula, kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, bukan secara bertahap.

"Kontrol gula darah yang buruk merupakan risiko utama untuk masalah dan gangguan kognitif," kata Alpert.

Jadi jangan heran kalau kamu jadi lebih sering cengo dan cukup lama memproses informasi yang masuk ke dalam otak. Sekarang, yuk imbangi asupan makanmu dengan serat, lemak, protein, dan mineral.

Padahal kamu sudah menambahkan dua sendok gula pada secangkir teh! Menurut Alpert, kebiasaan makan gula berlebih juga akan mempengaruhi selera kamu lho.

"Konsumsi gula berlebihan ini menyebabkan toleransi gula pasir meningkat, jadi kamu membutuhkan lebih banyak gula untuk memuaskan hasrat manis itu," katanya.

Mulai dari sekarang coba deh kurangi pemakaian gula dalam makanan dan minumanmu agar kamu bisa mengembalikan seleramu ke dalam batas normal pemakaian gula yakni tidak lebih dari dua sendok per hari.

"Beberapa orang sensitif dengan lonjakan insulin dari asupan gula, yang dapat memicu hormon cascade yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat atau rosacea," Rebecca Kazin, MD, dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery dan Johns Departemen dermatologi Hopkins.

Efek ini bisa timbul beberapa hari setelah kamu melakukan 'pesta' gula. Hmm... masih mau makan makanan yang super manis nih habis ini?

Kelebihan gula adalah kelebihan kalori. Gula juga tidak mengandung protein atau serat, sehingga tidak akan membuat kamu kenyang. Kelebihan gula juga memicu pelepasan insulin, hormon yang memainkan peran besar dalam kenaikan berat badan dan diabetes.

Ketika kita makan gula, pankreas melepaskan insulin, yang membawa gula ke organ-organ sehingga dapat digunakan untuk energi. Ketika kamu mengasup gula, tubuhmu diberitahu untuk memproduksi lebih banyak insulin. Seiring waktu, produksi yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin.

Resistensi insulin berarti tubuh tidak dapat merespon jumlah insulin yang normal dengan benar, dan karena itu tubuh tidak dapat menggunakan gula dengan cara yang benar. Terlebih lagi, ketika pankreas bekerja terlalu cepat untuk waktu yang lama, kamu juga dapat mengembangkan diabetes tipe 2.

(ask/mrs)

Berita Terkait