Wabah pertama kali diidentifikasi pada pertengahan bulan April. Ketika itu ada laporan bahwa seorang tukang kebun mengalami gejala alergi parah ketika terpapar ulat saat sedang bekerja.
"Gejala pertama saya adalah muncul ruam pada kulit. Awalnya saya tidak sadar mengira itu biang keringat... Ruam semakin parah dan wajah kiri saya membengkak. Mata saya jadi sembap berair," ujar sang tukang kebun seperti dikutip dari BBC, Senin (30/4/2018).
Ulat T. processionea diketahui bisa memiliki sekitar 62 ribu bulu di tubuhnya yang bisa dilontarkan. Racun di sehelai bulu tersebut bisa tetap aktif hingga lima tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program ini akan terus berlanjut sampai akhir Mei atau awal Juni. Lebih dari itu para ulat sudah terlalu besar untuk terpengaruh oleh program," ujar seorang juru bicara.











































