Setidaknya, ini terbukti dalam sebuah eksperimen dengan sekelompok tikus. Dalam eksperimen ini, tikus-tikus dibagi menjadi dua kelompok. Keduanya mendapat asupan makanan tinggi lemak, yang setara dengan junk food pada manusia.
Bedanya, salah satu kelompok tikus telah dimodifikasi. Enzim nicotinamide phosphoribosyltransferase atau NAMPT yang ada di sel-sel lemak, dibuang. Hasilnya, setelah beberapa pekan tikus-tikus ini tidak menggemuk seperti halnya tikus normal di kelompok yang satunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Astrid Tiar Ternyata Nggak Doyan Daging! |
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Copenhagen University ini membuktikan bahwa kekurangan enzim NAMPT bisa mencegah kegemukan atau obesitas yang terkait diet atau makanan.
Premis yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa tubuh manusia sangat efisien menimbun lemak dari makanan ke jaringan lemak. Sebuah penelitian sebelumnya juga menyebut enzim NAMPT ditemukan dalam jumlah lebih banyak pada jaringan darah dan lemak perut, pada orang-orang dengan obesitas.
"Bagaimanapun penelitian ini memberikan bukti pertama bahwa NAMPT mutlak diperlukan untuk menjadi overweight atau obese dan kekurangan NAMPT di jaringan lemak bisa melindungi dari kegemukan," demikian dikutip dari Science Daily.











































