Polisi mengatakan sekitar pukul 08.00 WIB mendapat panggilan telepon dari pihak gereja bahwa sebuah mobil melemparkan benda mencurigakan. Namun setelah tim Gegana melakukan sterilisasi di lokasi tersebut, tidak ditemukan adanya ancaman dan menyebut kabar itu dipastikan hoax.
dr Andri, SpKJ, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera mengatakan menyebar hoax terkait teror yang terjadi baru-baru ini merupakan perbuatan tidak terpuji. Sebagai manusia yang berjiwa sehat, seharusnya tindakan tersebut tak boleh dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat terjadi teror yang menyebabkan duka mendalam, tidak seharusnya ada orang yang memanfaatkan hal tersebut untuk memperkeruh situasi, terutama di media sosial.
Dengan ribut-ribut di media sosial, apalagi sampai menyebar hoax, tujuan untuk memberantas terorisme tidak akan tercapai.
"Makanya saya di Twitter juga nggak komentar banyak selain mengucapkan belasungkawa. Kalau kita ribut sendiri malah sebenarnya kita tidak berempati dengan para korban dan keluarganya," tambah dr Andri lagi.











































