Christoper Allen, mahasiswa Universitas Kristen Petra jurusan Desain Komunikasi Visual ini membuat kampnye sosial yang diberi nama KUATKU, kependekan dari Kisahku Lewat Tanganku.
Dalam kegiatan ini, anak-anak penyandang kanker diajak membuat kerajinan dari keramik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ditegaskan Allen, kegiatannya bukan murni terapi untuk anak penyandang kanker, melainkan sebagai bentuk kampanye sosial.
Meski demikian, Allen mengakui jika media keramik dipilih karena membuat sesuatu dari keramik memerlukan tekanan dari tangan. Agar hasilnya bisa sempurna, keramik yang berbahan dasar tanah liat harus ditekan agar tidak mudah retak dan bahan dapat menyatu dengan sempurna pada saat pembakaran.
"Kenapa keramik? Karena keramik membutuhkan keahlian motorik khusus. Nah sensor motorik anak-anak kanker ini udah mulai hilang karena kemoterapi karenanya butuh kegiatan yang bjsa meregenerasi sensor motorik mereka, salah satunya media keramik ini," terang Allen.
Namun bagi dia yang lebih penting adalah anak-anak tersebut bisa bersenang-senang tanpa harus memikirkan penyakit kankernya.
"Secara psikologis pun membantu mereka untuk melupakan penyakitnya dan lebih fokus senang-senang sambil bermain bersama teman-temannya," tambahnya.
Kampanye yang menjadi tugas akhirnya ini mengambil tempat di Yayasan Kasih Anak Kanker Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Karang Menjangan. Allen mengaku kagum dengan yayasan ini yang memberikan dukungan penuh kepada para penyandang kanker.
"Saya lihat yayasan ini begitu totalitas dan begitu terbuka bagi penderita kanker. Cuma sekarang masalah yang dihadapi mereka belum punya donatur tetap. Saya ingin mencoba untuk membantu dari kampanye ini," ungkap Allen.
Kegiatan ini juga disambut baik anak-anak Yayasan Kasih Anak Kanker Jawa Timur. Keceriaan dan antusias anak-anak terlihat kala mereka mulai membentuk keramik menjadi berbagai bentuk seperti gajah, hati bahkan hingga bakso lengkap dengan mangkok dan sendoknya.
Adi Mas Putra, yang juga penyandang kanker mata pun mengaku sangat menikmati kegiatan yang digagas Allen ini. Ia membuat kerajinan berbentuk hati yang mengartikan cintanya kepada ibunya.
"Wih sangat suka. Buatnya tadi ada hati. Buatnya untuk mama," tuturnya.
Melalui karya-karya yang telah dihasilkan, Allen juga ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa anak-anak penyandang kanker bukanlah sosok yang lemah dan mereka masih bisa berkarya.
"Tujuan keluarnya saya ingin beritahu bahwa mereka ini bukan anak-anak yang lemah. Mereka juga bisa berkarya. Dan mereka butuh dukungan-dukungan dari kita, kayak gitu," lanjutnya.
Ke depan karya-karya anak YKAKI ini akan dipamerkan di Qubicle Suropati 84 Surabaya. "Nanti karya-karyanya anak-anak aku kemas dalam bentuk pameran di Qubicle. Biar orang luar bisa lihat bahwa 'ini lho, anak-anak penyandang kanker juga bisa berkarya," tutupnya. (lll/up)











































