Ditemui di tempat kerjanya, dr Agus mengaku sudah mendengar soal viralnya video ceramah yang ia sampaikan di depan pensiunan BRI Cabang Surabaya tersebut. Karena selama ini gaya penyampaiannya saat ceramah memang demikian, ia tidak menyangka bakal jadi viral.
"Ya alhamdulillah kalau bermanfaat," ucap dokter berusia 55 tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ceramahnya, dr Agus menyampaikan pesan-pesan yang terbilang 'anti mainstream' bila dibandingkan dengan ceramah kesehatan pada umumnya. Dengan gaya kocak dan ceplas ceplos, ia tidak melarang pasiennya makan kepiting maupun duren, hanya berpesan agar tidak berlebihan.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini berprinsip bahwa kunci utama hidup sehat adalah bahagia dengan mensyukuri nikmat kehidupan yang Allah berikan.
"Jika kita mengerti tentang nafas kehidupan seharusnya kita bersyukur bahagia, masih diberi kesempatan. Bersyukur sama yang atas bukan tentang apa yang kita dapatkan namun apa yang telah kita berikan," kata bapak 3 anak tersebut.
Kenapa isi ceramahnya seperti banyak bercanda? Bagi dr Agus, stres adalah sumber penyakit. Sebaliknya, pikiran positif bisa menghindarkan seseorang dari berbagai masalah kesehatan.
"Poin utama ya pikiran, pikiran baik dan positif ya bahagia. Pikiran buruk dn negatif serta tidak bahagia ya diikuti sama sel sel dalam tubuh yang amburadul, akhirnya ya jatuh sakit," pesan dr Agus.
Saat ini, dr Agus bekerja sebagai Kepala Instalasi Paliatif RSU Dr Soetomo Surabaya. Ia bekerja sebagai dokter paliatif, yang artinya memberikan pendampingan pada pasien-pasien dengan penyakit kronis stadium lanjut. Tugasnya memberikan suntikan semangat pada para pasien agar hidupnya makin berkualitas.











































