Di kalangan masyarakat saat ini masih saja beredar mitos-mitos nyeleneh yang dipercaya. Di hari menstruasi dunia tepat tanggal 28 Mei ini, wanita harus lebih pintar untuk memandang mitos itu.
Kamu harus tahu beberapa hal ini merupakan mitos belaka yang tak perlu kamu percaya lagi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minum soda memperlancar haid
|
Foto: Thinkstock
|
"Iya (tapi) itu mitos saja kok. Banyak juga yang berpendapat bahwa minum soda itu menggugurkan kandungan, padahal itu hanya masalah sugesti saja. Tidak akan memberi pengaruh apa-apa," ujar dr M. Nurhadi Rahman, SpOG dari RSUP Sardjito dan RS Jogja International Hospital Yogyakarta.
Kendati begitu perlu diingat bahwa konsumsi soda berlebihan telah lama terbukti berdampak buruk bagi tubuh. Yang paling sering digembar-gemborkan adalah menyebabkan peningkatan kadar gula sehingga orang yang mengonsumsinya berisiko terkena diabetes dan penambahan berat badan.
Minum es bikin darah haid beku
|
Foto: Thinkstock
|
"Tidak benar itu, tidak ada korelasinya sama sekali. Darimana hubungannya minum es bisa bikin darah haid beku," tegas dr Frizar.
Keramas bikin haid berhenti
|
Foto: Thinkstock
|
"Ini juga mitos, tidak ada hubungannya keramas dengan haid mampet. Haid mampet itu bisa terjadi kalau pola makannya tidak sehat, misalnya menjelang tanggal haid dia banyak makan makanan berlemak, asin atau pedas. Nah, yang seperti itu saja yang sebaiknya dikurangi. Di samping beberapa faktor lain seperti adanya penyakit," ujar dr Frizar.
Darah haid bisa hilangkan jerawat
|
Foto: Getty Images
|
"Ini juga mitos, darah haid itu kan istilahnya kotor, yang sudah tak terpakai lagi berarti oleh tubuh. Ya berarti bikin kotor juga kalau dikenakan ke kulit kan?" tutur dr M. Nurhadi Rahman, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSUP Sardjito dan RS JIH Yogyakarta.
Minum es bisa picu kista dan kanker rahim
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Kalau misalnya terbentuk kantong berisi cairan itu namanya kista. Sedangkan kalau membesar dan padat itu namanya tumor dan itu nggak ada hubungannya dengan minum air es," katanya.
Haid bisa menular dengan menginjak jempol
|
Foto: Thinkstock
|
"Mitos termasuk menginjak jempol wanita yang sedang haid bisa ketularan itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, hanya keyakinan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Sementara itu, dr Frizar menyebut menginjak jempol kaki bisa menularkan haid hanya sekedar masalah psikis dan sugesti saja. "Karena pada dasarnya memang haid itu sangat dipengaruhi oleh psikis. Misalnya wanita itu lagi punya konflik, baru diputusin pacar, mau ujian, ada masalah dengan orang tua, itu pasti haidnya akan bermasalah. Bukan karena jempolnya diinjak," terang dr Frizar.
Halaman 2 dari 7











































