Susah Hilangkan Lemak di Perut? Jangan Nyerah, Coba 5 Tips Berikut

Susah Hilangkan Lemak di Perut? Jangan Nyerah, Coba 5 Tips Berikut

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Kamis, 31 Mei 2018 12:15 WIB
Susah Hilangkan Lemak di Perut? Jangan Nyerah, Coba 5 Tips Berikut
Ilustrasi lemak perut, begini cara menghilangkan lemak perut. Foto: iStock
Jakarta - Timbunan lemak di perut bikin tampilan jadi kurang oke, selain itu celana favorit pun bisa-bisa jadi terpaksa masuk 'gudang' karena mendadak enggak muat. Sebenarnya ada banyak sih hal yang jadi pemicu timbunan lemak perut seperti misalnya saat memasuki menopause, gaya hidup yang kurang sehat (pola makan, pengelolaan stres, dan kesehatan tidur) atau bagi wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik atau PCOS (risikonya lebih tinggi). Nah karena dari itu, kamu harus paham dulu penyebab perut jelly-mu itu apa.

Sudah coba berbagai cara tapi masih saja buncit? Eits, jangan nyerah dulu ya, coba dulu nih deretan tips yang sudah dirangkum detikHealth dari Prevention.

Keep moving!

Foto: thinkstock
Lemak visceral paling ampuh dibakar dengan latihan aerobik yang rutin misalnya dengan bersepeda, berenang, apapun deh yang bisa membuat detak jantung terpacu makin kencang.

Sebuah studi di tahun 2011 oleh Duke University Medical Center yang diterbitkan di American Journal of Physiology, menemukan jogging yang setara dengan 12 mil (kurang lebih 19.31 km) selama seminggu akan membantu menghilangkan lemak perut. Peneliti lain menyebutkan bahwa latihan aerobik membakar 67% lebih banyak kalori dalam penelitian melalui pelatihan ketahanan.

Malas berlari atau sudah terlalu mager untuk pergi ke pusat kebugaran? Ya sudah deh, biasakan saja berjalan kaki selama 45 menit setiap harinya. Akali dengan memilih tangga dibandingkan naik ekskalator jika hanya perlu naik beberapa lantai, atau berjalan kaki saat akan makan siang. Lihat deh hasilnya dalam berapa minggu.

Konsumsi lebih banyak protein

Foto: Thinkstock
"Tubuhmu mulai memproduksi lebih banyak insulin seiring dengan bertambahnya usia, karena otot dan sel-sel lemak tidak merespons dengan benar," jelas Louis Aronne, MD, Direktur Obesity Clinic di Cornell. Perlu dicatat, insulin meningkatkan penyimpanan lemak, terutama di sekitar perut.

Diet tinggi protein dapat melindungi diri dari resistensi insulin. Salah satu cara mudah untuk meningkatkan asupan protein adalah dengan menambahkan protein whey organik ke smoothies, makanan, atau makanan ringan.

Biasakan cek label nutrisi makanan

Foto: FDA/iStock
Lemak jenuh dalam makanan akan berkemungkinan lebih tinggi membentuk lemak perut daripada yang tak jenuh, menurut sebuah studi asal Swedia di tahun 2014.

Ketika subyek mengonsumsi 750 kalori lebih banyak setiap hari selama tujuh minggu, baik dalam bentuk minyak sawit (jenuh) atau minyak bunga matahari (polyunsaturated). Kelompok pertama memperoleh lebih banyak lemak visceral sementara yang mengonsumsi minyak bunga matahari justru memperoleh lebih banyak massa otot dan lebih sedikit lemak tubuh.

Jadi kesimpulannya? Jangan banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi ya.

Cuka ternyata membantu lho

Foto: iStock
Orang obesitas yang mengkonsumsi satu sendok makan atau dua cuka setiap hari selama delapan minggu menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lemak tubuh, terutama lemak visceral, menurut penelitian Jepang tahun 2009.

"Satu teori adalah bahwa asam asetat dalam cuka menghasilkan protein yang membakar lemak," jelas Pamela Peeke, profesor kedokteran di University of Maryland dan penulis 'Fight Fat After 40'. Ah, be right back, tuang cuka dulu ke mangkuk baso.

Mungkin kamu bisa coba... yoga?

Foto: thinkstock
Jika kamu menyadari bahwa salah satu penyebab timbunan lemak di perutmu adalah rasa stres dan juga usia yang tak lagi muda, coba deh olahraga yang satu ini. Wanita pascamenopause yang mencoba yoga selama 16 minggu melaporkan penurunan yang signifikan dalam lemak visceral dalam satu studi 2012.

Kalau malas kamu bisa coba latihan relaksasi atau pernapasan deh, kuncinya adalah menurunkan kadar hormon stres kortisol, yang terkait dengan lemak perut.

Halaman 2 dari 6
Lemak visceral paling ampuh dibakar dengan latihan aerobik yang rutin misalnya dengan bersepeda, berenang, apapun deh yang bisa membuat detak jantung terpacu makin kencang.

Sebuah studi di tahun 2011 oleh Duke University Medical Center yang diterbitkan di American Journal of Physiology, menemukan jogging yang setara dengan 12 mil (kurang lebih 19.31 km) selama seminggu akan membantu menghilangkan lemak perut. Peneliti lain menyebutkan bahwa latihan aerobik membakar 67% lebih banyak kalori dalam penelitian melalui pelatihan ketahanan.

Malas berlari atau sudah terlalu mager untuk pergi ke pusat kebugaran? Ya sudah deh, biasakan saja berjalan kaki selama 45 menit setiap harinya. Akali dengan memilih tangga dibandingkan naik ekskalator jika hanya perlu naik beberapa lantai, atau berjalan kaki saat akan makan siang. Lihat deh hasilnya dalam berapa minggu.

"Tubuhmu mulai memproduksi lebih banyak insulin seiring dengan bertambahnya usia, karena otot dan sel-sel lemak tidak merespons dengan benar," jelas Louis Aronne, MD, Direktur Obesity Clinic di Cornell. Perlu dicatat, insulin meningkatkan penyimpanan lemak, terutama di sekitar perut.

Diet tinggi protein dapat melindungi diri dari resistensi insulin. Salah satu cara mudah untuk meningkatkan asupan protein adalah dengan menambahkan protein whey organik ke smoothies, makanan, atau makanan ringan.

Lemak jenuh dalam makanan akan berkemungkinan lebih tinggi membentuk lemak perut daripada yang tak jenuh, menurut sebuah studi asal Swedia di tahun 2014.

Ketika subyek mengonsumsi 750 kalori lebih banyak setiap hari selama tujuh minggu, baik dalam bentuk minyak sawit (jenuh) atau minyak bunga matahari (polyunsaturated). Kelompok pertama memperoleh lebih banyak lemak visceral sementara yang mengonsumsi minyak bunga matahari justru memperoleh lebih banyak massa otot dan lebih sedikit lemak tubuh.

Jadi kesimpulannya? Jangan banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi ya.

Orang obesitas yang mengkonsumsi satu sendok makan atau dua cuka setiap hari selama delapan minggu menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lemak tubuh, terutama lemak visceral, menurut penelitian Jepang tahun 2009.

"Satu teori adalah bahwa asam asetat dalam cuka menghasilkan protein yang membakar lemak," jelas Pamela Peeke, profesor kedokteran di University of Maryland dan penulis 'Fight Fat After 40'. Ah, be right back, tuang cuka dulu ke mangkuk baso.

Jika kamu menyadari bahwa salah satu penyebab timbunan lemak di perutmu adalah rasa stres dan juga usia yang tak lagi muda, coba deh olahraga yang satu ini. Wanita pascamenopause yang mencoba yoga selama 16 minggu melaporkan penurunan yang signifikan dalam lemak visceral dalam satu studi 2012.

Kalau malas kamu bisa coba latihan relaksasi atau pernapasan deh, kuncinya adalah menurunkan kadar hormon stres kortisol, yang terkait dengan lemak perut.

(ask/up)

Berita Terkait