Bukan hal yang aneh sebenarnya. Ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang sangat cepat atau bahkan seketika, kemungkinan besar yang terjadi adalah berkurangnya cairan. Demikian juga ketika angka di timbangan tiba-tiba melonjak ketika perut terasa kembung.
"Water weight adalah ketika tubuh menahan cairan yang normalnya lari ke ginjal," kata Lynn Mack, seorang ahli penyakit dalam dari University of Nebraska Medical Center, dikutip dari Health.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penyebab seseorang mendapatkan berat badan ekstra dari penumpukan cairan tubuh adalah sebagai berikut.
Garam dan karbohidrat
|
Foto: iStock
|
Selain garam, karbohidrat juga bisa menahan cairan. Ketika tidak digunakan sebagai bahan bakar, karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen. Air dibutuhkan untuk menyimpan glikogen, sehingga makin banyak asupan karbohidrat yang tidak terpakai maka semakin banyak pula cairan yang akan tertahan.
Menstruasi
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kehamilan
|
Foto: Thinkstock
|
Penumpukan cairan tubuh pada ibu hamil juga dipengaruhi oleh faktor hormonal. Kaki bengkak dan perut kembung adalah sebagian dampak yang diakibatkannya. Normal jika tidak disertai keluhan. Tetapi jika disertai rasa nyeri, maka harus diwaspadai adanya masalah pada pembuluh darah.
Stres
|
Foto: thinkstock
|
Ketika stres, pelepasan hormon kortisol meningkat. Hormon yang sama juga dipakai untuk menstabilkan kadar gula darah lewat metabolisme. Penumpukan cairan tubuh karena hormon kortisol bukan hal yang umum terjadi, tetapi sangat dimungkinkan dalam kondisi tertentu.
Cushing syndrom, yakni ketika tumor di kelenjar adrenal melepas terlalu banyak kortisol, adalah salah satu penyebab tubuh kelebihan cairan. Demikian juga pada hipotiroid.
Perjalanan jauh
|
Foto: (Thinsktock)
|
Halaman 2 dari 6











































