Target gendam tidak melihat gender, usia, dan status sosial, jadi peru diperhatikan agar tidak menjadi korban gendam. Namun biasanya, pemudik yang kelelahan dan tidak fokus lebih rentan menjadi korban. Lalu apa saran psikolog agar terhindar dari sasaran korban gendam?
Kepada detikHealth, dosen Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Karel Karsten Himawan memberikan saran agar terhindar dari target korban gendam atau hipnotis.
"Yang paling penting ditingkatkan kesadaran dengan lingkungan sekitar. Waspada, peduli dengan lingkungan atau orang sekitar, dan hati-hati dengan orang-orang tidak dikenal yang menawarkan hal-hal baik," ujar Karel.
Psikolog yang berpraktik di Experiencing Life Foundation (ELF), Gading Serpong ini juga menegaskan bahwa jika membutuhkan bantuan, paling baik jika kepetugas kepolisian atau pihak yang memang bertugas untuk itu.
Untuk barang bawaan, Karel menyarankan agar tidak membawa barang-barang berharga yang berlebihan atau mencolok perhatian pelaku gendam.
"Untuk upaya preventif lebih lanjut, jangan membawa barang berharga yang tidak perlu, termasuk uang tunai, kartu kredit atau atm, dan gadget berlebih," ujar Karel.
Soal korban, Karel menyebut siapa saja bisa menjadi korban. Maka langkah yang paling tepat adalah selalu waspada.
"Kondisi paling rentan memang saat lelah atau tidak fokus. Tapi jangan salah, ketika seseorang terlalu fokus pada satu hal juga bisa membuatnya mudah disugestikan," kata Karel.