Jakarta -
Pertemuan antara Kim Jong Un dan Donald Trump sebelumnya menghasilkan kesepakatan yang ditandatangani bersama. Mike Maran, spesialis tulisan tangan membaca makna dari tanda tangan yang mereka bubuhkan di atas kertas.
Seperti yang sudah umum diketahui, membaca kepribadian seseorang bisa dilihat dari pilihan tanda tangan atau gaya menulis mereka. Dikutip dari newshub.co.nz, berikut ini adalah fakta-fakta dari tanda tangan kedua pemimpin besar dunia tersebut.
Siapa lebih agresif?
Foto: Kevin Lim/The Straits Times via REUTERS
|
Mudah marah, sangat kritis, dan agresif adalah beberapa sifat yang terpancar dari tanda tangan Donald Trump yang cenderung tebal, menurut Maran.
"Formasi angular menunjukan, pada dasarnya, ia berpikir bahwa ia sangat penting, mudah marah, sangat kritis, dan tegang," ujarnya.
Sebaliknya, tanda tangan Kim Jong-un menunjukkan karakternya yang lebih pendiam sementara juga memberi kita pandangan sekilas pada sifatnya yang sangat kreatif dan mewah.
"Goresan yang menanjak menunjukkan dia optimis dan saat ini dalam semangat tinggi, dan pemikir intuitif. Tingkat energinya mungkin berubah tetapi karena tekanan pena yang tipis, saat ini (tingkat energinya) sedang tinggi," kata Maran.
Siapa lebih suka bergaul?
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
|
Spasi yang besar pada tanda tangannya memberikan lebih banyak petunjuk bahwa Kim Jong un tidak terlalu menyukai berada bersama orang lain.
"Dia mungkin lebih memilih menjaga jarak pada orang-orang. Aku katakan dia memiliki lingkaran teman yang sangat ketat dan tidak mudah berteman dan lebih memilih sendirian," masih menurut Maran.
Formasi bersudut tanda tangannya yang dikombinasikan dengan huruf-huruf besar justru menunjukan presiden Amerika Serikat ke-45 alias Trump senang berada di pusat perhatian atau terus-menerus menjadi pusat perhatian.
"Tekanan pena di atas kertas menunjukkan dia sangat mendominasi dan tekanan berat pada goresannya menunjukkan dia menuntut kesempurnaan dari dirinya serta orang lain."
Cara berpikirnya
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
|
"Dia bergantung pada pendapatnya sendiri daripada mengambil nasihat dari orang lain dan adalah seorang pemikir analitis," tutur Maran saat menjelaskan pendapatnya soal tanda tangan Donald Trump.
Sementara itu, tanda tangan Kim Jong Un yang sulit dibaca menggambarkan dia mungkin saja sosok yang menghindari komitmen tetapi merupakan seorang observan (pengamat) yang baik.
Secara keseluruhan
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
|
Maran menegaskan tanda tangan hanya memberikan petunjuk kecil ke kepribadian tiap-tiap orang. Butuh keseluruhan teks yang diperiksa untuk mendapatkan pandangan penuh dari kepribadian para pemimpin.
"Ketika kamu membandingkan Kim Jong Un dengan Donald Trump, mereka memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Mungkin Trump suka bertindak sekarang sedangkan Kim suka memikirkan hal-hal terlebih dahulu," tandasnya.
Mudah marah, sangat kritis, dan agresif adalah beberapa sifat yang terpancar dari tanda tangan Donald Trump yang cenderung tebal, menurut Maran.
"Formasi angular menunjukan, pada dasarnya, ia berpikir bahwa ia sangat penting, mudah marah, sangat kritis, dan tegang," ujarnya.
Sebaliknya, tanda tangan Kim Jong-un menunjukkan karakternya yang lebih pendiam sementara juga memberi kita pandangan sekilas pada sifatnya yang sangat kreatif dan mewah.
"Goresan yang menanjak menunjukkan dia optimis dan saat ini dalam semangat tinggi, dan pemikir intuitif. Tingkat energinya mungkin berubah tetapi karena tekanan pena yang tipis, saat ini (tingkat energinya) sedang tinggi," kata Maran.
Spasi yang besar pada tanda tangannya memberikan lebih banyak petunjuk bahwa Kim Jong un tidak terlalu menyukai berada bersama orang lain.
"Dia mungkin lebih memilih menjaga jarak pada orang-orang. Aku katakan dia memiliki lingkaran teman yang sangat ketat dan tidak mudah berteman dan lebih memilih sendirian," masih menurut Maran.
Formasi bersudut tanda tangannya yang dikombinasikan dengan huruf-huruf besar justru menunjukan presiden Amerika Serikat ke-45 alias Trump senang berada di pusat perhatian atau terus-menerus menjadi pusat perhatian.
"Tekanan pena di atas kertas menunjukkan dia sangat mendominasi dan tekanan berat pada goresannya menunjukkan dia menuntut kesempurnaan dari dirinya serta orang lain."
"Dia bergantung pada pendapatnya sendiri daripada mengambil nasihat dari orang lain dan adalah seorang pemikir analitis," tutur Maran saat menjelaskan pendapatnya soal tanda tangan Donald Trump.
Sementara itu, tanda tangan Kim Jong Un yang sulit dibaca menggambarkan dia mungkin saja sosok yang menghindari komitmen tetapi merupakan seorang observan (pengamat) yang baik.
Maran menegaskan tanda tangan hanya memberikan petunjuk kecil ke kepribadian tiap-tiap orang. Butuh keseluruhan teks yang diperiksa untuk mendapatkan pandangan penuh dari kepribadian para pemimpin.
"Ketika kamu membandingkan Kim Jong Un dengan Donald Trump, mereka memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Mungkin Trump suka bertindak sekarang sedangkan Kim suka memikirkan hal-hal terlebih dahulu," tandasnya.
(hrn/up)