Dikutip dari Times of India, sleepwalking terjadi karena ketidakseimbangan bahan kimia. Dengan kata sederhana, ada dua jenis bahan kimia yang diproduksi di otak, pertama ketika terjaga dan yang kedua ketika sedang tidur. Ketika ada keseimbangan dalam bahan kimia, ini menempatkan tubuh yang mengarah ke tidur. Sebaliknya, ketika ada gangguan pada kedua bahan kimia ini, maka akan menyebabkan tidur sambil berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit tidur ini cenderung terjadi pada anak-anak akibat tubuh tidak menghasilkan cukup bahan kimia yang mengistirahatkan tubuh. Zat kimia ini biasa dikenal sebagai GABA. Selain pada anak-anak, sleepwalking juga terjadi pada orang dewasa. Penyebabnya pun beragam, yakni stres, kelelahan, kurang tidur, terlalu banyak kafein, dan alkohol.
Di samping itu, masalah mental seperti stres, kecemasan serta depresi juga berkontribusi membuat seseorang mengalami sleepwalking. Untuk mengatasinya, cari tahu dulu penyebabnya. Jika stres maka harus hilangkan stresnya. Jika kurang tidur, tentu harus menjaga siklus tidur yang baik, misal tidur delapan jam sehari. Jika terlalu banyak asupan kafein dan alkohol, disarankan untuk menguranginya.
Namun, jika masalah ini tidak dapat dikendalikan dan tubuh tetap mengalami gangguan tidur ini, maka sebaiknya segera ke dokter spesialis saraf atau dokter spesialis kesehatan tidur untuk konsultasi ataupun mendapat terapi.











































