Masalah gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Pada fenomena ini orang tua harus lebih waspada terhadap kondisi anak mereka, karena hal ini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.
Menurut Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, jangka pendeknya adalah adanya gangguan perkembangan otak alias kemampuan kognitifnya terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggi badan terhadap umur menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi. Bayi yang dilahirkan kurang dari 47 sentimeter berarti dia terkena stunting," ujar Prof dr Endang L Achmadi, MPH, DrPH, guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia saat ditemui detikHealth baru-baru ini.
"Makan seimbang menjadi kunci utama. Kita membutuhkan karbohidrat sebagai energi, namun jika energi tersebut berlebih akan berujung pada kegemukan atau obesitas. Tidak ketinggalan protein, karena berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak," tambahnya.
Selain masalah kognitif yang akan menurunkan prestasi belajar mereka, gangguannya lainnya ada pada pertumbuhan fisik dan metabolisme tubuh. Yang jika jangka panjang terus berlangsung akan berdampak obesitas dan sakit jantung.
Akan ada banyak kerugian jika orang tua tidak mengidentifikasi stunting sejak dini. Dewasa kelak, kualitas kerja yang dihasilkan tidak optimal yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi.











































