"Keracunan di dua desa, dari desa kami ada delapan orang, lima di antaranya sudah dibawa ke RS Betha Medika. Pemicunya gara-gara makan tutut dari pedagang keliling," kata Kades Sukamanis Ade Irawan, dikutip dari detikNews.
Masih belum jelas bagaimana keracunan dapat terjadi serta penyebabnya. Namun sebenarnya apa sih yang disebut dengan kondisi keracunan itu?
Kepada detikHealth, dr Irsan Hasan, SpPD, K-GEH dari RS Cipto Mangunkusumo menyebutkan bahwa keracunan disebabkan oleh kuman dan bakteri penyebab penyakit atau patogen jahat yang masuk ke dalam tubuh. Dalam kasus ini, patogen masuk ke tubuh melalui tutut tersebut.
"Keracunan itu karena ada bakteri yang nempel pada makanan itu atau kadaluarsa. Atau makanan itu tercemar. Itu kalau bakterinya itu hebat seperti salmonella, sigella, itu efeknya juga bisa hebat. Seperti pendarahan di saluran cernanya, bisa mencret hebat," ujarnya ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Dengan masuknya patogen tersebut ke dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan gejala mual dan muntah serta mencret atau diare. Selain karena patogen, keracunan juga bisa disebabkan oleh zat-zat berbahaya seperti racun arsenik atau sianida.
Hasil autopsi pada warga yang meninggal tidak ditemukan jejak yang jelas. Namun diketahui sebelum meninggal, korban sempat mengalami sesak napas.
Tonton juga video: 'Datang ke Hajatan Malah Keracunan'
(frp/up)