Jakarta -
Manusia kentut sekitar 14 kali sehari, membuang kira-kira setengah hingga dua liter gas dalam waktu 24 jam. Walau aslinya kentut kita 99 persen tanpa bau, namun ada beberapa hal yang bisa menyebabkan mereka jadi berbau.
Jika kamu sering kentut berbau, tak serta-merta artinya buruk. Bisa kentut adalah sangat sehat, karena kentut adalah produksi dari pencernaan.
Memang bau bisa membuat malu, tapi artinya ususmu terisi oleh makanan penuh nutrisi, kaya serat dan berasal dari nabati. Akan tetapi, jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, ada kemungkinan yang salah dengan pencernaanmu sehingga perlu kamu periksakan ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa alasan kenapa kentutmu bisa berbau, yakni:
Bakteri dalam usus
Foto: thinkstock
|
Semasa pencernaan, bakteri usus memproduksi zat yang mengandung sulfur seperti hidrogen sulfida yang menyebabkan bau pada gas di perut. Apa yang kamu makan memengaruhi populasi bakteri yang hidup di ususmu dan dapat memengaruhi kentutmu.
Makanan kaya sulfur
Foto: iStock
|
Makanan kaya sulfur seperti brokoli, akar brussels, kembang kol dan kubis bisa membuat kentutmu berbau busuk. Selain sayuran itu, ada juga bawang putih, bawang bombay, keju, kacang-kacangan, bir dan wine, bahkan produk daging, susu dan ikan juga lho.
Intoleransi laktosa
Foto: shutterstock
|
Laktosa, gula alami dalam produk susu, tak diserap oleh usus kecil langsung ke usus besar. Di mana berjuta-juta bakteri sedang "berpesta" makanan, yang kemudian menyebabkan bau kentut karena tinggi kandungan sulfur.
Makan kacang-kacangan
Foto: iStock
|
Kaya akan protein, antioksidan, vitamin dan mineral, namun kacang-kacangan bisa jadi pelaku terbesar kentut jadi bau. Karena mereka juga mengandung raffinose family oligosaccharides (RFOs), kelompok gula yang bisa menyebabkan perut kembung dan penuh gas.
Alkohol gula
Foto: iStock
|
Alkohol gula seperti sorbitol dan xylitol yang sering ada dalam makanan berlabel 'diet' dan 'bebas gula' serta permen karet tidak dapat diserap benar oleh tubuh. Sehingga mereka langsung ke usus besar dan memproduksi gas berbau.
Sembelit
Foto: Thinkstock
|
Saat kamu sembelit, tinja berada dalam ususmu terlalu lama dan bisa dikerumuni bakteri yang menyebabkan banyak gas. Makanlah banyak serat dan minum air serta rutin berolahraga agar mengurangi sembelit.
Obat-obatan
Foto: Thinkstock
|
Beberapa jenis obat, vitamin dan suplemen dapat menyebabkan gas berbau. Namun tingkatan baunya tergantung dari kondisi pencernaan tiap orang.
Infeksi atau penyakit
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Jika kamu sering kentut berbau diselingi dengan gejala lain seperti demam, bobot turun drastis, serta terus-menerus diare, segera periksakan ke dokter. Bahkan jika gejala tersebut tak hilang setelah kamu buang air besar atau kentung.
Ada beberapa penyakit yang menjadi pelakunya, yakni penyakit peradangan pencernaan (misal ulcerative colitis and penyakit Crohn's), kanker usus besar, penyakit celiac (reaksi imun pada gluten) dan infeksi bakteri yang menyebabkan diare.
Semasa pencernaan, bakteri usus memproduksi zat yang mengandung sulfur seperti hidrogen sulfida yang menyebabkan bau pada gas di perut. Apa yang kamu makan memengaruhi populasi bakteri yang hidup di ususmu dan dapat memengaruhi kentutmu.
Makanan kaya sulfur seperti brokoli, akar brussels, kembang kol dan kubis bisa membuat kentutmu berbau busuk. Selain sayuran itu, ada juga bawang putih, bawang bombay, keju, kacang-kacangan, bir dan wine, bahkan produk daging, susu dan ikan juga lho.
Laktosa, gula alami dalam produk susu, tak diserap oleh usus kecil langsung ke usus besar. Di mana berjuta-juta bakteri sedang "berpesta" makanan, yang kemudian menyebabkan bau kentut karena tinggi kandungan sulfur.
Kaya akan protein, antioksidan, vitamin dan mineral, namun kacang-kacangan bisa jadi pelaku terbesar kentut jadi bau. Karena mereka juga mengandung raffinose family oligosaccharides (RFOs), kelompok gula yang bisa menyebabkan perut kembung dan penuh gas.
Alkohol gula seperti sorbitol dan xylitol yang sering ada dalam makanan berlabel 'diet' dan 'bebas gula' serta permen karet tidak dapat diserap benar oleh tubuh. Sehingga mereka langsung ke usus besar dan memproduksi gas berbau.
Saat kamu sembelit, tinja berada dalam ususmu terlalu lama dan bisa dikerumuni bakteri yang menyebabkan banyak gas. Makanlah banyak serat dan minum air serta rutin berolahraga agar mengurangi sembelit.
Beberapa jenis obat, vitamin dan suplemen dapat menyebabkan gas berbau. Namun tingkatan baunya tergantung dari kondisi pencernaan tiap orang.
Jika kamu sering kentut berbau diselingi dengan gejala lain seperti demam, bobot turun drastis, serta terus-menerus diare, segera periksakan ke dokter. Bahkan jika gejala tersebut tak hilang setelah kamu buang air besar atau kentung.
Ada beberapa penyakit yang menjadi pelakunya, yakni penyakit peradangan pencernaan (misal ulcerative colitis and penyakit Crohn's), kanker usus besar, penyakit celiac (reaksi imun pada gluten) dan infeksi bakteri yang menyebabkan diare.
(frp/fds)