"Jakarta sebelum ganjil-genap parah ya (polisi udara), dengan upaya kami memberlakukan ganjil-genap itu turun 20 persen," ujarnya saat ditemui detikHealth di kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).
Polusi udara yang dianggapnya menurun itu saja masih disebut tidak sehat oleh Greenpeace Indonesia. Sehingga Royke pun menyebut bahwa polusi adalah sampah udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Royke juga menyebut bahwa penyebab utama dari tingginya polusi di kota besar terutama di Jakarta adalah kendaraan bermotor. Maka dari itu, Kakorlantas yang doyan gowes ini menyarankan masyarakat untuk memilih berjalan kaki, bersepeda, ataupun menggunakan kendaraan umum.
Sementara itu, Greenpeace Indonesia menyatakan bahwa kualitas udara Jakarta saat ini tidak sehat dan dapat menggangu kesehatan masyarakat juga atlet Asian Games 2018.
"Kita mencatat bahwa sebulan terakhir itu 22 harinya tidak sehat dari parameter 2.5. Kenapa sangat penting ya, karena PM 2.5 ini berbahaya bagi kesehatan, karena ukuran polutan ini sepertigapuluh ukuran rambut manusia," ujar Bondan Andriyanu, Juru Kapanye Iklim dan Energi Greenpeace saat ditemui di Senayan.











































