Kebiasaan Unik yang Bikin Orang Jepang Panjang Umur

Kebiasaan Unik yang Bikin Orang Jepang Panjang Umur

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 10 Sep 2018 06:39 WIB
Kebiasaan Unik yang Bikin Orang Jepang Panjang Umur
Sehat adalah kunci utama untuk panjang umur (Foto: thinkstock)
Jakarta - Tak hanya terkenal dengan disiplin, orang Jepang juga dikenal sebagai bangsa yang sehat. Sejarah mencatat, perempuan asal Jepang adalah yang pertama kali bisa hidup hingga 87 tahun. Selanjutnya warga Jepang laki-laki dan perempuan rutin mengisi daftar sebagai manusia tertua di dunia.

Gen bukan satu-satunya rahasia panjang umur warga Jepang. Sudah jadi rahasia umum, warga negeri sakura tersebut selalu makan berbagai macam hidangan laut. Pola makan ini membantu warga Jepang memelihara kesehatan dan fungsi tubuhnya.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Huffington Post, berikut rahasia panjang umur warga Jepang lainnya.

Hidangan serba fermentasi

Foto: Istock
Masakan Jepang kaya bahan dan bumbu yang merupakan hasil fermentasi. Salah satunya hidangan pendamping berupa acar warna-warni yang disebut tsukemono. Orang Jepang juga menggunakan berbagai kecap, miso, dan natto yang berbahan kedelai hasil fermentasi. Proses alami tersebut menggunakan jamur koji sebagai agen fermentasi. Jamur mengolah bahan pangan tersebut sebelum menjadi hidangan untuk manusia. Riset membuktikan, makanan hasil fermentasi memudahkan pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan.

Mandi

Foto: Getty Images

Orang Jepang mengganggap serius ritual mandi yang merupakan proses relaksasi. Sekitar 85 persen warga Jepang mengakhiri kegiatan hariannya dengan Jepang. Masyarakat memilih pemandian umum dan air panas untuk menghabiskan waktu berelaksasi. Hal ini sesuai hasil riset medisnya pada abad ke-17 yang menyatakan, berendam dalam air panas bisa menangkal berbagai penyakit. Studi selanjutnya membuktikan berendam dalam air mineral dapat mengobati rematik, gangguan kulit, dan neuralgia. Mandi berendam ala orang Jepang juga bisa menjadi meditasi untuk mengatasi hipertensi.

Minum teh

Foto: thinkstock
Terlepas dari tradisi, teh bagi orang Jepang adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Jepang tercatat sebagai peminum teh terbesar pertama mengalahkan China, yang jumlah penduduknya lebih besar. Teh dihidangkan dengan warna hijau yang kini telah dimodifikasi dalam berbagai hidangan. Minum teh hijau terbukti bisa mengurangi risiko gangguan jantung, kanker, dan penurunan fungsi kognitif. Orang Jepang yang minum lima cangkir teh hijau sehari berpeluang 26 persen lebih besar hidup lebih lama.

Suka melucu

Foto: thinkstock
Orang Jepang memang terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan berintegritas tinggi. Namun dibalik itu, mereka ternyata gemar melucu atau bertingkah aneh. Tingkah aneh warga Jepang ini mudah ditemukan dalam iklan komersial, video musik, atau acara televisi. Riset membuktikan ketawa melepaskan hormon endorphin yang menurunkan stres, depresi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Hobi karaoke

Foto: thinkstock
Karaoke adalah tempat hiburan wajib bagi hampir seluruh warga Jepang. Industri karaoke di Jepang mencetak keuntungan paling besar dibanding sektor hiburan lain, misal film. Hobi ini didukung riset dari Ehime University Graduate School of Medicine and Osaka University pada 2009. Riset pada 20 ribu pria membuktikan nyanyi bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskuler. Teknik napas dalam bernyanyi juga baik untuk kesehatan sistem saraf. Selain itu, bernyanyi yang diiringi tepukan dari kolega bisa membanti meredakan stres dan membangun motivasi sosial.

Mencintai alam

Foto: Thinkstock
Meski tercatat sebagai salah satu negara paling maju di dunia, Jepang ternyata sangat menghargai alam. Jepang tercatat sebagai pioner terapi yang menggunakan hutan untuk kesehatan fisik dan mental. Jepang juga punya Mountain Day yang dirayakan dengan bersama-sama mendaki hutan dan gunung pilihannya. Menghabiskan waktu di alam terbuka membantu tubuh memproses vitamin D, yang selanjutnya melindungi tubuh dari kanker, radang sendi, dan gangguan sistem imun.
Halaman 2 dari 7
Masakan Jepang kaya bahan dan bumbu yang merupakan hasil fermentasi. Salah satunya hidangan pendamping berupa acar warna-warni yang disebut tsukemono. Orang Jepang juga menggunakan berbagai kecap, miso, dan natto yang berbahan kedelai hasil fermentasi. Proses alami tersebut menggunakan jamur koji sebagai agen fermentasi. Jamur mengolah bahan pangan tersebut sebelum menjadi hidangan untuk manusia. Riset membuktikan, makanan hasil fermentasi memudahkan pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan.

Orang Jepang mengganggap serius ritual mandi yang merupakan proses relaksasi. Sekitar 85 persen warga Jepang mengakhiri kegiatan hariannya dengan Jepang. Masyarakat memilih pemandian umum dan air panas untuk menghabiskan waktu berelaksasi. Hal ini sesuai hasil riset medisnya pada abad ke-17 yang menyatakan, berendam dalam air panas bisa menangkal berbagai penyakit. Studi selanjutnya membuktikan berendam dalam air mineral dapat mengobati rematik, gangguan kulit, dan neuralgia. Mandi berendam ala orang Jepang juga bisa menjadi meditasi untuk mengatasi hipertensi.

Terlepas dari tradisi, teh bagi orang Jepang adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Jepang tercatat sebagai peminum teh terbesar pertama mengalahkan China, yang jumlah penduduknya lebih besar. Teh dihidangkan dengan warna hijau yang kini telah dimodifikasi dalam berbagai hidangan. Minum teh hijau terbukti bisa mengurangi risiko gangguan jantung, kanker, dan penurunan fungsi kognitif. Orang Jepang yang minum lima cangkir teh hijau sehari berpeluang 26 persen lebih besar hidup lebih lama.

Orang Jepang memang terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan berintegritas tinggi. Namun dibalik itu, mereka ternyata gemar melucu atau bertingkah aneh. Tingkah aneh warga Jepang ini mudah ditemukan dalam iklan komersial, video musik, atau acara televisi. Riset membuktikan ketawa melepaskan hormon endorphin yang menurunkan stres, depresi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Karaoke adalah tempat hiburan wajib bagi hampir seluruh warga Jepang. Industri karaoke di Jepang mencetak keuntungan paling besar dibanding sektor hiburan lain, misal film. Hobi ini didukung riset dari Ehime University Graduate School of Medicine and Osaka University pada 2009. Riset pada 20 ribu pria membuktikan nyanyi bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskuler. Teknik napas dalam bernyanyi juga baik untuk kesehatan sistem saraf. Selain itu, bernyanyi yang diiringi tepukan dari kolega bisa membanti meredakan stres dan membangun motivasi sosial.

Meski tercatat sebagai salah satu negara paling maju di dunia, Jepang ternyata sangat menghargai alam. Jepang tercatat sebagai pioner terapi yang menggunakan hutan untuk kesehatan fisik dan mental. Jepang juga punya Mountain Day yang dirayakan dengan bersama-sama mendaki hutan dan gunung pilihannya. Menghabiskan waktu di alam terbuka membantu tubuh memproses vitamin D, yang selanjutnya melindungi tubuh dari kanker, radang sendi, dan gangguan sistem imun.

(up/up)

Berita Terkait