Agar Tak Pingsan Seperti Zaskia Gotik, Kenali 6 Tanda Tubuhmu Kelelahan

Bibir kering, pecah-pecah, kulit bersisik, sering sakit kepala, bisa jadi tubuhmu sedang dehidrasi. Dehidrasi menjadi salah satu penyebab dari rasa lelah.

"Ditambah lagi jika kamu terus-terusan merasa haus atau mengalami bibir dan kulit kering, bisa jadi kamu sedang mengalami level hidrasi yang bisa menyebabkan kelelahan," tutur Michael J. Breus, PhD, spesialis gangguan tidur klinis.

Air mempengaruhi banyak sistem dalam tubuh sehingga sangat mungkin untuk menjaga level energi jika tidak meminumnya secara cukup. Breus menyebut orang-orang kerap lupa untuk menghidrasi tubuh karena tidak terpikirkan. Ia menyarankan untuk sering meminum air hingga urin terlihat jernih.

Otak butuh tidur seperti mobil membutuhkan bensin, karena keduanya tidak bisa berfungsi dengan baik jika dalam keadaan kosong. Tubuh membutuhkan tidur untuk menstabilkan ketidakseimbangan kimia, menyegarkan kembali area otak yang mengontrol mood dan perilaku dan memroses memori dan informasi yang didapatkan seharian.

Fase terpenting saat tidur adalah pada periode REM (rapid eye movement) selama 90 menit. Jika terganggu, pikiranmu bisa jadi "penuh" keesokan harinya. Saat itu, kamu tidak bisa menyerap informasi atau ilmu dengan baik, karena otak bergantung pada tidur untuk memroses ulang apa yang kamu alami selama seharian.

Kelelahan juga bisa membuatmu rentan melupakan hal-hal yang penting, seperti rapat kerja atau merasa sangat mudah marah.

Tiba-tiba merasa loyo hingga malas berolahraga seperti biasa? Kelelahan bisa menyebabkan beberapa aspek dalam keseharianmu menjadi berantakan, termasuk olahraga. Ini karena olahraga membutuhkan fokus mental dan juga aktivitas fisik.

Jika otak tidak mampu berfungsi karena tidak istirahat dengan cukup, kemampuan untuk menantang tubuh secara baik akan terbatas. Selain rasa malas untuk pergi ke gym, rasa lelah juga bisa membuatmu tertarik untuk makan makanan yang tidak sehat.

Bukan rahasia lagi jika stres bisa membuatmu terus terjaga di malam hari. Dengan mengabaikannya bisa memicu beberapa masalah seperti insomnia, menurut sebuah riset dalam jurnal Sleep. Studi tersebut mengkaji nyaris 2.900 pria dan wanita mengenai stres dalam kehidupan mereka, termasuk seberapa lama pengaruhnya, seberapa parah, dan bagaimana mereka menangani tekanan tersebut.

Setahun setelahnya, para peneliti menemukan bahwa mereka yang menangani stres dengan mengalihkan perhatian mereka, berkutat pada masalahnya, atau mencoba benar-benar mengabaikannya memiliki risiko tinggi insomnia kronis. Yang ditandai dengan tiga malam tanpa tidur dalam seminggu pada sebulan atau lebih.

Perilaku ini bisa berubah menjadi siklus stres dan kelelahan yang jahat. Para peneliti menyarankan menggunakan teknik-teknik mindfulness atau beryoga untuk menyingkirkan stres.

Makin lelah dirimu, makin sering kamu ngidam makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi. Kelelahan sering dikaitkan dengan hormon kortisol penyebab stres. Untuk menguranginya, otak akan mencari cara untuk menekan pusat saraf serotonin.

"(Serotonin) adalah hormon penenang. Cara termudah untuk mendapatkannya adalah dengan memakan banyak makanan penuh karbohidrat dan lemak. Yang lebih buruk lagi, junk food malah bisa membuatmu makin lelah," kata Breus.

Disebabkan karena makanan olahan tinggi glikemik seperti minuman ringan, permen atau donat menyebabkan gula darah dan insulin melonjak naik, sehingga membuatmu makin ngidam makanan manis, berlemak, dan berkalori tinggi.

Insomnia kronis memang bisa memicu kelelahan, namun satu malam tidur yang terganggu juga bisa menyebabkan kelelahan di esok hari. Sebuah studi mengungkapkan setelah pola tidur yang kacau, orang-orang merasakan mood memburuk dan perhatiannya melemah.

Ketimbang bagaimana cara menangani tidur yang kacau, tangani dengan tidur lebih awal. Atur waktu tidur dan coba terus lakukan seara rutin. Kurangi paparan pada alat digital selama 30 menit atau satu jam sebelum tidur.