Perangai ini muncul karena masyarakat berusaha semaksimal mungkin mencukupi kebutuhannya. Perilaku ini tak hanya diterapkan untuk keperluan logistik, namun juga barang yang sesungguhnya tak diperlukan misal menjarah truk PLN.
"Perilaku beringas bisa diatasi bila ada jaminan suplai logistik, sehingga masyarakat merasa aman," kata Ibnu, Senin (1/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah dan jarak tiap posko disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi di lokasi bencana. Ibnu mengatakan, ACT membangun 217 posko di Lombok untuk memenuhi kebutuhan bencana. Pembangunan posko dan dapur umum terbukti bisa meredam kepanikan masyarakat, karena menjadi jaminan tersedianya kebutuhan logistik.
Sayangnya, pembangunan posko belum bisa dilaksanakan secepatnya di Palu dan Donggala. Wilayah tersebut masih mengalami keterbatasan akses logistik, bahan bakar, dan listrik sehingga tidak bisa menjamin seluruh aktivitas bisa terlaksana di posko. Selama posko belum berdiri, risiko penjarahan masih terus ada akibat rasa panik dan frustasi.











































