Soal Perilaku 'Beringas' Korban Bencana, Ini Saran Relawan

Soal Perilaku 'Beringas' Korban Bencana, Ini Saran Relawan

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 01 Okt 2018 17:34 WIB
Soal Perilaku Beringas Korban Bencana, Ini Saran Relawan
Pasca gempa dan tsunami di Palu, warga terpaksa menjarah BBM. SPBU di Jalan Kartini kota (Foto: Pradita Utama)
Jakarta - Penjarahan logistik, bahan bakar, dan segala perlengkapan dilaporkan terus terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Menurut relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khadjar, hal serupa sebetulnya sempat terjadi saat bencana di NAD (Nangroe Aceh Darusalam). Perangai beringas, ingin memiliki, dan frustasi muncul di hampir semua lokasi bencana alam.

Perangai ini muncul karena masyarakat berusaha semaksimal mungkin mencukupi kebutuhannya. Perilaku ini tak hanya diterapkan untuk keperluan logistik, namun juga barang yang sesungguhnya tak diperlukan misal menjarah truk PLN.

"Perilaku beringas bisa diatasi bila ada jaminan suplai logistik, sehingga masyarakat merasa aman," kata Ibnu, Senin (1/10/2018).



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu mencontohkan pengalamannya menangani bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meski relatif kondusif, Lombok sempat mengalami pergolakan akibat kepanikan masyarakat. Hal ini bisa diatasi dengan menerapkan penguasaan teritorial secepatnya. Penguasaan teritoral adalah pembangunan posko di sekitar lokasi bencana.

Jumlah dan jarak tiap posko disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi di lokasi bencana. Ibnu mengatakan, ACT membangun 217 posko di Lombok untuk memenuhi kebutuhan bencana. Pembangunan posko dan dapur umum terbukti bisa meredam kepanikan masyarakat, karena menjadi jaminan tersedianya kebutuhan logistik.

Sayangnya, pembangunan posko belum bisa dilaksanakan secepatnya di Palu dan Donggala. Wilayah tersebut masih mengalami keterbatasan akses logistik, bahan bakar, dan listrik sehingga tidak bisa menjamin seluruh aktivitas bisa terlaksana di posko. Selama posko belum berdiri, risiko penjarahan masih terus ada akibat rasa panik dan frustasi.

(up/up)

Berita Terkait