Peningkatan risiko sebesar 9 persen ini tidak ditemukan dalam responden yang makan daging seutuhnya. Hasil riset melengkapi studi sebelumnya yang menyatakan peningkatan risiko kanker usus besar, prostate, dan pankreas pada konsumen daging olahan.
"Riset ini menjadi bahan pertimbangan penerapan pola makan yang baik unuk kesehatan," kata pemimpin riset Maryam Farvid dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berisiko, riset tidak menyarankan untuk berhenti mengomsumsi produk daging olahan. Program kesehatan Inggris National Health Security (NHS) menyarankan batasan konsumsi 70 gram sehari. Batasan ini mencakup satu sosis dan separuh daging isian burger. Sementara Amerika Serikat tidak menerapkan aturan serupa.
Besarnya risiko berasal dari penggunaan zat pewarna pada produk daging olahan. Kandungan zat nitrit dan nitrat meningkatkan peluang terkena kanker payudara. Risiko makin besar seiring tingginya kandungan kolesterol, lemak jenuh, dan tipe zat besi tertentu pada daging olahan.
Menanggapi hasil studi, Farvid menyarankan mengurangi konsumsi produk olahan sedini mungkin. Pola hidup sehat meliputi tidak merokok, olahraga, serta mencukupi kebutuhan nutrisi terbukti efektf menangkal serangan kanker.











































