Namun, dokter ahli bedah kanker payudara, dr Rachmawati, SpB(K)Onk, berkata lain. Ia mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara zat akrilamid dengan risiko terkena kanker payudara.
"Di jurnal terbaru seperti dari Swedia, karena mereka yang melakukan penelitian akrilamid, hasilnya tidak ada hubungan atau dalam istilah biologis adalah tidak bermakna," ungkapnya kepada detikHealth, Selasa (9/20/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian di Jepang pun tahun 2016 juga sama, tidak ada hubungan antara akrilamid dengan kanker payudara," tambahnya.
dr Rachma, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa memang tidak ada hubungannya antara zat akrilamid dengan risiko kanker payudara. Namun, jika yang mengonsumsi junk food adalah orang yang memiliki obesitas, disitulah risiko kanker payudara bisa muncul.
"Namun, beda halnya jika orang tersebut sudah obesitas dan masih mengonsumsi junkfood dengan porsi yang banyak, itu yang menjadi pemicu kanker payudara," tutupnya.
Tonton juga 'YouTuber Salah Satu Penyebab Anak Suka Makanan Berkalori?':
(wdw/wdw)











































