Bisakah perilaku menyimpang tersebut bisa menular dari seseorang ke orang lain? Jawaban psikiater dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ dari Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan adalah tidak.
"Di jiwa nggak ada istilah menular, tapi ada gangguan delusi atau waham, yaitu keyakinan yang salah yang tidak dapat dibelokkan oleh fakta-fakta atau opini," ujarnya kepada detikHealth, Kamis (11/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada pula istilah folie a trois yang merupakan keyakinan yang tidak benar atau khayalan pada satu kelompok.
Keduanya ditegaskan dr Noriyu bukan menular, namun keyakinan yang sama pada satu orang dengan orang lain. Kemungkinan, perilaku menyimpang ini juga ada melalui suatu kontrak.
"Mengadopsi perilaku sexuality itu ada kontraknya, misalnya seperti sadomasokis. Sado yang lakukainya, masokis si perempuan yang disakiti," jelas dokter yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Cabang DKI Jakarta.
Setiap individu pasti memiliki psikodinamika, perilaku seseorang yang psikisnya mengalami perubahan sehingga pelaku melakukan penyimpangan tersebut.
"Jadi ini belum jelas," tutupnya.
(wdw/up)











































